Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

DPRD Sulsel

Sosok Yeni Rahman, Legislator Perempuan Satu-satunya dari 85 Orang Berani Sorot Sudirman-Fatma

Legislator Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS), Yeni Rahman berani kritik pemerintahan Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi.

Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/Erlan saputra/dok pribadi
SOROTAN YENI RAHMAN- Legislator Partai Keadilan dan Sejahtera (PKS), Yeni Rahman lantang bersuara dalam Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Hasil Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024/2025 di Gedung DPRD Sulsel, Senin (14/4/2025). Yeni menyorot gubernur dan wakil gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi tak hadir dalam rapat paripurna. 

“Memang kita harus berbenah soal prosedur, tapi bukan berarti diberhentikan. Kalau diberhentikan, ada yang bisa tereliminasi dari kepesertaan BPJS,” kata Yeni kepada Tribun-Timur.com, Selasa (15/4/2025).

Sosok Yeni

Yeni adalah legislator PKS. 

Latar belakangnya guru dan pegiat pendidikan.

Yeni Rahman mengawali karier politiknya di DPRD Makassar.

Selama 10 tahun jadi wakil rakyat level kota, ia naik kelas ke DPRD Sulsel pada Pemilu 2024.

Ia berhasil mengamankan satu kursi DPRD Sulsel dari dapil Makassar.

Senin (14/3/2025), Yeni Rahman menyoroti ketiadaan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dalam rapat paripurna.

Suasana Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Hasil Reses Masa Persidangan II Tahun Sidang 2024/2025 di Gedung DPRD Sulsel, Senin (14/4/2025), mendadak memanas.

Pemicunya adalah ketidakhadiran Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, yang lagi-lagi tidak menghadiri rapat paripurna penting tersebut. 

Sebagai gantinya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel hanya mengutus Asisten I, M Arafah, untuk mewakili.

Hal ini menuai reaksi keras dari sejumlah anggota dewan, terutama legislator Komisi E, Yeni Rahman.

Dalam forum resmi tersebut, Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu secara terbuka mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Andi Sudirman.

Yeni menilai Andi Sudirman tidak menghormati lembaga legislatif dan aspirasi masyarakat.

"Saya menganggap bahwa paripurna kita hari ini tanpa roh," tegas Yeni Rahman.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved