Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Musda Gokar Sulsel

Idrus Marham: Hampir Semua Calon Ketua Golkar Sulsel Sudah Temui Saya

Idrus Marham sebut hampir semua calon Ketua Golkar Sulsel sudah temui dirinya. Ia ingatkan agar tak hanya kejar kuasa, tapi fokus besarkan partai.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun-Timur.com
MUSDA GOLKAR - Idrus Marham saat berkunjung ke Makassar, Kamis (10/4/2025). Ia soroti manuver calon ketua dan minta kader jauhi politik titipan.  

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Suhu politik di tubuh Partai Golkar Sulawesi Selatan (Sulsel) mulai menghangat menjelang Musyawarah Daerah (Musda) yang dijadwalkan berlangsung pada Mei 2025.

Sejumlah tokoh mulai bermanuver, memperkuat jejaring, hingga menjalin komunikasi intensif dengan para senior partai.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Idrus Marham.

Idrus mengaku hampir semua figur yang digadang-gadang bakal maju sebagai calon Ketua DPD I Golkar Sulsel telah berkomunikasi dengannya.

“Saya harus jujur, hampir semua sudah datang. Ada yang konsultasi, ada yang izin maju, ada pula yang tanya saya dukung siapa," ujar Idrus kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

Menurut Idrus, komunikasi politik bukan sekadar mencari restu, melainkan bentuk penghormatan terhadap nilai etika dalam organisasi partai.

Baginya, etika politik tetap harus dikedepankan.

Ia menegaskan tidak menutup pintu bagi siapa pun yang ingin berdialog atau berkonsultasi.

Baca juga: Idrus Marham: Jangan Pilih Calon Titipan di Musda Golkar Sulsel

"Jadi ada datang mempertanyakan siapa yang anda dukung, ada yang datang izin mau maju, yah silakan saja. Hampir semua yang ada di sini," tambahnya.

Meski begitu, Idrus menegaskan bahwa niat membesarkan partai harus menjadi tujuan utama, bukan ambisi pribadi.

Pernyataan Idrus memperkuat spekulasi bahwa Musda Golkar Sulsel akan berlangsung ketat.

Nama-nama seperti Munafri Arifuddin (Appi), Ilham Arief Sirajuddin (IAS), dan Taufan Pawe disebut sebagai kandidat kuat.

Sebelumnya, Idrus Marham juga memberi peringatan keras kepada seluruh kader agar tidak terjebak dalam praktik politik titipan yang dinilai dapat merusak marwah partai.

Mantan Menteri Sosial RI (2018) itu menilai Musda harus menjadi ajang melahirkan pemimpin dari proses politik sehat, bukan hasil kompromi di balik layar.

"Kalau ada kader yang hanya maju karena dibackup atau dilindungi oleh tokoh tertentu, itu bukan kepemimpinan yang sehat. Itu politik peliharaan, dan Golkar tidak boleh jadi panggung untuk boneka politik,” tegas Idrus.

Ia mengingatkan, figur yang hanya ditopang kekuatan tertentu tanpa rekam jejak dan gagasan yang kuat akan menyulitkan Golkar dalam pertarungan politik ke depan.

Terlebih dengan peta persaingan yang semakin dinamis di Sulsel.

Karena itu, kader diminta sadar bahwa Golkar sedang bersaing dengan partai lain yang semakin agresif.

"Kalau kita hanya sibuk mempertahankan kuasa di internal, maka kita akan kehilangan arah,” katanya.

Idrus juga menyinggung hilangnya posisi Ketua DPRD Sulsel sebagai evaluasi bagi Golkar.

Menurutnya, hal itu terjadi bukan semata karena lawan lebih kuat, tapi juga karena lemahnya soliditas dan kepemimpinan yang visioner.

“Jangan sampai yang kita bangun hanya benteng kekuasaan internal. Harus ada ide, program, dan tekad untuk membesarkan partai. Itu baru pemimpin sejati,” lanjutnya.

Ia juga menegaskan pentingnya DPD II kabupaten/kota di Sulsel untuk bersikap independen dalam menentukan dukungan.

"Kalau misalnya ada perlindungan seperti itu, mestinya DPD-DPD di bawah harus berontak. Jangan justru menjadi bagian dari pada gerbong itu, kalau mau maju,” tandasnya.

Idrus berharap para kandidat yang muncul benar-benar memiliki kapasitas untuk membesarkan Golkar, bukan sekadar berebut kursi.

“Ini bukan soal siapa yang dekat dengan siapa. Ini soal siapa yang mampu membawa Golkar kembali berjaya,” tutupnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved