Pemilik Toko di Jeneponto Diduga Lecehkan Karyawannya, Keluarga Korban Blokade Jalan

TRIBUN-TIMUR.COM, JENEPONTO – Dugaan pelecehan seksual oleh pemilik toko bangunan, Sayuti (40), terhadap karyawannya, AP (18), menggegerkan warga Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Peristiwa itu memicu kemarahan keluarga korban hingga memblokade jalan di depan rumah Sayuti, Sabtu (12/4/2025) pagi.

Menurut keterangan keluarga korban, Baha, dugaan pelecehan terjadi pada Jumat (11/4/2025) malam, seusai salat Magrib.

Saat itu, korban diminta pelaku untuk mengambil cat di dalam gudang. Namun, pelaku ikut masuk dan langsung melakukan tindakan tak senonoh.

"Korban ini dipeluk dan dipegang bokongnya," kata Baha di lokasi.

AP yang tidak terima perlakuan tersebut langsung memberontak dan menghamburkan barang-barang di toko. 

Aksinya membuat kegaduhan hingga menarik perhatian pembeli.

Namun, pelaku justru menyebut korban kesurupan untuk menutupi perbuatannya.

"Lagi banyak orang beli barang, pas korban mengamuk pelaku malah sebut korban ini kesurupan," ungkap Baha.

Baha menyebut, tindakan itu bukan yang pertama dialami korban. Ia menduga, AP sudah tiga kali menjadi korban pelecehan oleh Sayuti.

"Ini ketiga kalinya, mungkin karena sudah muak jadi korban langsung mengamuk," katanya.

Setelah kejadian, korban melapor ke keluarganya. Massa sempat nyaris mengamuk di rumah Sayuti pada malam itu.

Diberitakan sebelumnya, suasana mencekam terjadi di Jalan Poros Binamu, Sabtu siang. 

Sejumlah orang membawa parang dan memblokade jalan depan rumah pelaku.

Mereka juga membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan atas dugaan kasus asusila tersebut.