Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

MUI dan Muhammadiyah Bertentangan Soal Rencana Prabowo Pindahkan Warga Gaza ke Indonesia

Rencana memindahkan sebagian warga Gaza yang dilanda konflik ke Indonesia pernah mengemuka Februari 2025 lalu.

Editor: Ansar
Tribunnews.com
Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Muhammadiyah beda pendapat soal rencana Presiden Prabowo Subianto menampung 1.000 warga Gaza di Indonesia. 

Maka dari itu, kata Syafiq, pihaknya mendukung rencana Prabowo karena merupakan tindakan yang baik.

"Kalau itu sifatnya sementara untuk kepentingan treatment, perawatan kesehatan, pendidikan pelajar dan mahasiswa untuk waktu yang terbatas tentunya bagus," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/4/2025).

PDIP: Harus Dipertimbangkan Ulang

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin apresiasi sikap Prabowo namun mengingatkan agar hal tersebut dilakukan dengan perhitungan yang sangat matang.

“Mengevakuasi mereka itu niat baik yang harus diapresiasi. Tapi harus dipertimbangkan secara matang. Apakah mereka yang dievakuasi itu warga Palestina yang sakit, terluka, dan bisa dipulihkan, lalu dengan mudah kembali ke tanah airnya?” ujar dia kepada wartawan, Jumat (11/4/2025).

 TB Hasanuddin menyoroti kemungkinan bahwa Israel akan menghalangi warga Palestina yang telah dirawat di Indonesia untuk kembali ke tanah airnya, yang justru bisa berujung pada pelemahan eksistensi warga Palestina di wilayahnya sendiri.

“Kalau mereka tidak bisa kembali, justru ini bisa sejalan dengan upaya penghapusan etnis (genosida) yang dilakukan Israel. Karena tujuan Israel adalah merebut wilayah dan mengusir warga Palestina,” ujarnya.

TB Hasanuddin juga mempertanyakan, apakah evakuasi besar-besaran ini merupakan kebutuhan mendesak dari warga Palestina, atau justru agenda terselubung pihak luar.

Sikap PKS: Mendukung

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Sukamta  sepakat warga Gaza dievakuasi ke Indonesia.

Apalagi, kata Sukamta, Israel kini sudah melanggar secara sepihak perjanjian gencatan senjata.

Zionis pun terus melakukan pengeboman ke tenda-tenda pengungsian, petugas kemanusiaan dan wartawan. 

"Kondisi di Gaza yang dapat kita saksikan melalui foto dan video yang beredar sangat mengerikan. Korban kembali berjatuhan, sementara sebagian besar rumah sakit hancur. Maka sangat penting untuk bisa dilakukan segera evakuasi terutama korban luka dan juga anak-anak yatim piatu,” ujar Sukamta kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

Menurutnya, evakuasi korban luka dan anak-anak yatim Palestina ini perlu diupayakan oleh banyak negara termasuk Indonesia. Dia mencatat ada ratusan ribu orang yang mengalami luka-luka.

PENJELASAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI RI

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved