Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FA Korban Rudapaksa Dokter PPDS Unpad Bandung Berduka, Bak Jatuh Tertimpa Tangga

Selain menjadi korban kekerasan seksual dan ayahnya meninggal dunia beberapa hari setelah dicabuli.

Editor: Ansar
Pixabay
KORBAN RUDAPAKSA - FA (21) korban rudapaksa Priguna Anugerah Pratama (31) mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Universitas Padjajaran (Unpad) berduka. 

TRIBUN-TIMUR.COM - FA (21) korban rudapaksa Priguna Anugerah Pratama (31) mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anastesi Universitas Padjajaran (Unpad) berduka.

Nasib malang menimpa perempuan berinisial FA.

Ada dua peristiwa memilukan dialaminya dalam waktu berdekatan.

Selain menjadi korban kekerasan seksual dan ayahnya meninggal dunia beberapa hari setelah dicabuli.

Rudapaksa tersebut terjadi saat FA tengah menjaga ayahnya yang sedang dirawat di IGD Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung pada 18 Maret 2025 lalu.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, menuturkan kronologi rudapaksa berawal ketika Priguna tiba-tiba mendatangi FA yang tengah menjaga ayahnya pada pukul 01.00 WIB.

Ketika itu, Priguna yang sudah ditetapkan menjadi tersangka mengajak FA ke lantai 7 RSHS yang merupakan gedung baru dengan dalih pencocokan golongan darah ayahnya dengan korban.

Tak menaruh curiga, korban pun menuruti permintaan tersangka tersebut.

"Pada tanggal 18 Maret 2025 sekira pukul 01.00 WIB, tersangka meminta korban untuk diambil darah dan membawa korban dari ruang IGD ke gedung MCHC lantai 7," kata Hendra dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Rabu (9/4/2025).

Sesampaianya di lokasi, FA langsung diminta oleh Priguna untuk melepaskan pakaian dan celanannya lalu memakai baju operasi.

Setelah itu, Priguna pun menusukkan jarum suntik sebanyak 15 kali ke tangan kiri dan kanan FA dengan dalih pengambilan darah.

Namun, ternyata tersangka justru memasukkan cairan obat bius Midazolam ke tubuh FA.

"Beberapa menit kemudian korban merasakan pusing lalu tidak sadarkan diri," kata Hendra.

Tiga jam berlalu, FA akhirnya sadar dan langsung memakai pakaiannya seperti semula.

Saat akan kembali ke IGD untuk menjaga ayahnya yang dirawat, FA kaget karena jarum jam sudah menunjukkan pukul 04.00 WIB.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved