Larang Tewas di Tangan Arman
Terungkap Motif Arman Tega Parangi Larang Hingga Tewas di Bone Sulsel
Kasi Humas Polres Bone Iptu Reyendra mengungkapkan motif dari peristiwa berdarah bersebut ialah rasa dendam.
TRIBUN-TIMUR.COM, BONE - Seorang warga Desa Ureng Kecamatan Palakka menjadi korban pembunuhan oleh tetangganya sendiri.
Kasi Humas Polres Bone, Iptu Reyendra saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Rabu (2/4/2025) membenarkan peristiwa tersebut.
Iptu Reyendra mengungkapkan motif dari peristiwa berdarah bersebut ialah rasa dendam.
"Karena sebelumnya korban pernah melaporkan pelaku di Polres Bone pada tahun 2024 dengan kasus pengancaman sehingga pelaku sempat diproses hukum dan telah menjalani hukuman di lapas Watampone," ujarnya.
Ia mengaku, pelaku baru saja lepas dari tahanan sekira satu minggu lalu.
"Baru satu minggu yang lalu pelaku bebas dari Lapas Watampone dan kembali terlibat proses hukum yakni pembunuhan," jelasnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Larang Warga Palakka Bone Tewas di Tangan Tetangga
Baca juga: BREAKING NEWS: Larang Warga Palakka Bone Tewas di Tangan Tetangga
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 339 KUHP mengatur ancaman pidana penjara seumur hidup atau paling lama 20 tahun.
Sebelumnya, Seorang warga Desa Ureng Kecamatan Palakka menjadi korban pembunuhan oleh tetangganya sendiri.
Kasi Humas Polres Bone, Iptu Reyendra saat dikonfirmasi tribun-timur.com, Selasa (1/4/2025) malam membenarkan peristiwa tersebut.
Iptu Reyendra mengungkapkan kronologi dari peristiwa berdarah bersebut. Ia mengaku sekira pukul 10.00 Wita, pelaku Arman (50) dan korban Larang (70) sama-sama datang melayat di rumah tetangganya.
Pada saat duduk di pekarangan rumah duka pelaku Arman sudah membawa sebilah parang namun warga pada saat itu tidak menghiraukan karena warga mengira pelaku dari kebunnya.
"Dan sekitar pukul 11.30 Wita, korban keluar dari rumah duka menuju pekarangan rumah sambil bicara dengan warga lainnya yang dimana jarak dari posisi pelaku sekitar 7 meter dan pada saat itu pelaku melihat korban dan langsung mendekati korban dan memarangi pada bagian leher korban,"ujarnya.
Kemudian, setelah ditebas, korban langsung lari masuk menuju dalam rumah duka dan pelaku kembali mengejar korban sambil memarangi korban.
"Kemudian pada saat didalam rumah duka, dibantu warga lainnya yang sedang melayat langsung menarik pelaku untuk tidak melanjutkan aksinya memarangi korban,"jelasnya.
"Setelah itu korban langsung dibawa kerumah RS Umum Tentiawaru untuk dilakukan pertolongan. Namun pada saat sampai di rumah sakit dokter menyatakan bahwa korban sudah meninggal dunia di perjalanan," sambungnya.
Iptu Reyendra mengaku pelaku sudah menyerahkan diri kepihak kepolisian.
"Sudah menyerahkan diri tadi, dan untuk motifnya masih didalami," tandasnya.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.