Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pemuda ES Tewas Tergantung, Polisi: Tak Ada Tanda-tanda Alami Tekanan Psikologis

Seorang pria berinisial ES (27) ditemukan tewas tergantung di rumahnya, di Dusun Talaga, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang

|
GRAFIS TRIBUN WOW
TEWAS TERGANTUNG - Ilustrasi peristiwa pemuda tewas tergantung. Seorang pria berinisial ES (27) ditemukan tewas tergantung di rumahnya, di Dusun Talaga, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Senin (31/3/2025) pagi. 

ENREKANG, TRIBUN-TIMUR.COM - Seorang pria berinisial ES (27) ditemukan tewas tergantung di rumahnya, di Dusun Talaga, Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Senin (31/3/2025) pagi.

Peristiwa ini terjadi bertepatan dengan waktu pelaksanaan shalat Idul Fitri 1446 H.

Kapolsek Enrekang, AKP Lukman, mengungkapkan bahwa korban diduga mengalami depresi setelah kontraknya di sebuah perusahaan di Kabupaten Penajam, Kalimantan Timur, tidak diperpanjang.

"Itu dugaan kami karena korban tidak lagi memiliki pekerjaan. Tapi komunikasi dengan istrinya tetap berjalan lancar," ujar AKP Lukman kepada Tribun-Timur.com, Senin (31/3/2025) malam.

Korban diketahui kembali ke Kabupaten Enrekang dengan harapan mendapatkan pekerjaan baru.

Menurut keterangan keluarga, ia tidak menunjukkan tanda-tanda depresi sebelum ditemukan tewas.

"Korban sempat bercengkerama dengan keluarganya sebelum kejadian. Tidak ada tanda-tanda bahwa dia mengalami tekanan psikologis," tambah AKP Lukman mengatakan.

Pada pagi hari, keluarga curiga karena korban tidak turun untuk melaksanakan salat Idulfitri.

Saat diperiksa di kamarnya yang berada di lantai tiga, korban ditemukan dalam posisi tergantung dengan tali prusik yang diikat pada tiang penyangga atap rumah.

Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi lokasi kejadian.

Namun, keluarga menolak dilakukan penyelidikan lebih lanjut dan telah membuat surat pernyataan resmi di atas materai.

Update:

Setelah berita ini terbit, Abd Rahim yang mengatasnamakan pihak keluarga membantah korban meninggal karena depresi akibat tak lagi memiliki pekerjaan dan tinggal terpisah dengan istrinya.

"Kami dari pihak keluarga sudah menyampaikan sebenarnya terkait kronologis kejadian kepada pihak Poles Enrekang dan mengonfirmasi ke pihak Polres Enrekang, akan tetapi tidak sesuai berita beredar," kata Abdul Rahim yang mengaku sebagai kerabat kepada Tribun-Timur.com, Rabu (2/4/2025).

Kasus ini menambah daftar pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved