Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Terungkap Pelaku Pelempar Bom Molotov di Pos Lantas Makassar

Kombes Pol Arya Perdana, mengatakan bahwa motif para pelaku melakukan pelemparan bom molotov adalah untuk menciptakan kerusuhan di Kota Makassar

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Ari Maryadi
Muslimin Emba Tribun Timur
PELAKU PELAMPAR MOLOTOV - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Arya Perdana didampingi Kasat Reskrim AKBP Devi Sujana merilis pelaku pelemparan molotov di Pos Lalu Lintas 705 Jl AP Pettarani, di kantornya, Minggu (30/3/2025). Pelaku remaja berumur 19 tahun dan 18 tahun. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Misteri pelemparan molotov di Pos Lalu Lintas (Pos Lantas) pertigaan Jl AP Pettarani-Jl Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, akhirnya terungkap.

Tim Jatanras Polrestabes Makassar, menangkap tiga orang yang diduga pelaku.

Ketiganya berinisial MRP alias Opah (19), MS alias Dans (19), dan FSD alias Nyong (18).

Mereka ditangkap di dua lokasi berbeda, yaitu di JlBeruang, Makassar, dan Kabupaten Gowa, Jumat (28/3/2025).

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengatakan bahwa motif para pelaku melakukan pelemparan bom molotov adalah untuk menciptakan kerusuhan di Kota Makassar.

Dalihnya, beberapa kota lain telah mengalami kerusuhan dalam merespon isu nasional yang mencuat.

"Para pelaku ini memang berniat membuat rusuh di Kota Makassar," kata Kombes Pol Arya Perdana saat merilis kasus itu di kantornya, Minggu (30/3/2025).

"Sambil minum minuman keras, mereka berdiskusi dan merencanakan aksi pelemparan bom molotov," sambungnya.

Arya menjelaskan bahwa saat kejadian, hanya dua orang yang berada di tempat kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pelemparan.

Yaitu Dans selaku pengendara motor dan Nyong eksekutor pelemparan bom molotov.

Sementara itu, Opah yang merupakan otak dari aksi tersebut hanya tinggal di rumah.

"Tiga pelaku ini kami perlihatkan agar masyarakat tahu bahwa ada pihak yang tidak ingin Kota Makassar aman. Seandainya terjadi kerusuhan, maka tiga orang ini akan tertawa," ucapnya.

Polisi juga mengamankan dua tas, pakaian para pelaku, serta satu unit sepeda motor yang digunakan saat beraksi.

Bahkan, dalam tas milik pelaku ditemukan simbol "A" yang diduga terkait dengan kelompok Anarko.

"Ada simbol 'A' di tasnya. Setiap orang yang berbuat anarkis masuk jaringan Anarko, jadi kami mewaspadai setiap orang yang berkaitan dengan mereka bertiga," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved