Syiar Ramadhan 2025
3 Syarat Agar Taubat Diterima Allah SWT
Pada hakikatnya, manusia itu semua bersih. Karena adanya dosa, kita ingin kembali kepada Allah SWT dalam keadaan bersih.
Oleh:
Ustaz Kamaruddin Mustamin
Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Bertepatan dengan bulan Ramadhan ini, semua hamba ingin kembali kepada Allah SWT dengan hati yang bersih, yang berarti dosa-dosa mereka telah diampuni.
Taubat berasal dari kata taba, yatubu, taubatan, yang berarti orang yang kembali.
Pada hakikatnya, manusia itu semua bersih.
Fitrah itu adalah suci.
Anak yang baru lahir dari kandungan ibunya itu sebersih kertas putih.
Oleh karena itu, karena adanya dosa, kita ingin kembali kepada Allah SWT dalam keadaan bersih.
Di bulan Ramadhan ini, marilah kita memperbanyak amal ibadah kita.
Dalam Al-Qur'an Surah Az-Zumar, Ayat 53 'Qul ya ‘ibadiyalladzina asrafu ‘ala anfusihim la taqnathu mir rahmatillah, innallaha yaghfirudz-dzunuba jami‘a, innahu huwal-ghafurur-rahim'
Ayat ini menggambarkan 'Hai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas (dengan menzalimi) dirinya sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dosa itu ada tiga macam, yakni dosa akbar (dosa besar), dosa sedang, dan dosa kecil.
Ciri-ciri dosa besar itu adalah syirik (menyembah sesuatu selain Allah).
Makanya Lukmanul Hakim menasehati anaknya 'perbaiki akidah'.
Ciri kedua adalah durhaka kepada orang tua.
Kalau ada yang pernah melakukan keasalahan sama orang tuanya, membentak orang tua, melawan, bertaubatlah.
Bulan Ramadhan ini bulan ampunan.
Ciri ketiga dosa besar yakni memberikan kesaksian palsu.
Jadi hati-hati memberikan kesaksian yang tidak benar tidak sesuai dengan fakta.
Dosa sedang contohnya adalah menganggap suatu benda bisa mendatangkan rezeki.
Misalnya cincin saya mendatangkan rezeki.
Sedangkan dosa kecil, contohnya adalah riya (suka memuji diri sendiri).
Sesungguhnya Allah mengampuni segala dosa hamba-Nya selama dia ingin bertaubat.
Contoh, Nabi Adam berdosa Ketika dilarang mendekati pohon khuldi tapi melanggar.
Nabi Adam bertaubat, diterima doanya.
Nabi Yunus pergi dalam keadaan marah.
Al-Qur'an mengajarkan bisa saja terjadi celaka di jalan/dapat musibah.
Nabi Musa juga pernah bersalah.
Ketika terjadi perkelahian antara kelompok Bani Israil dan Firaun.
Nabi Musa sampai meninju kelompok Firaun sampai meninggal.
Lalu Nabi Musa bertaubat kepada Allah SWT 'Ya Allah ampunilah saya, saya tidak sengaja membunuhnya'.
Hikmah yang bisa kita ambil dari sini bahwa kalau ada orang yang pernah melampaui batas, mendzalimi, jangan putus asa dari rahmat Allah SWT sepanjang hamba itu mau Kembali kepada Allah SWT.
Syarat agar taubat itu diterima adalah niat yang tulus, penyesalan, dan berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut lagi.
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk bertaubat dan menjadi hamba yang lebih baik di bulan Ramadhan ini.(*)
Laporan Mahasiswa Magang IAIN Parepare, Ulfa Ali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.