Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Keuskupan Makassar Gelar Misa Khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus, Diwarnai Haru dan Antusiasme

Keuskupan Makassar sukses gelar Misa Khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus, memberi ruang beribadah dengan damai tanpa rasa cemas.

Lusia Palulungan/WhatsApp
MISA KHUSUS - Foto bersama usai Misa Khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus di Keuskupan Agung Makassar, dihadiri keluarga dengan penuh semangat, menjadi langkah inklusif yang menggembirakan, Minggu (23/3/2025). Foto ini diterima tribun-timur.com via WhatsApp oleh Lusian Palulungan. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSARKeuskupan Agung Makassar sukses menggelar Misa Khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus, sebuah langkah inklusif yang disambut hangat oleh banyak keluarga. 

Misa ini dipimpin oleh RD Andreas Rusdyn dan berlangsung di Aula Keuskupan KAMS, Jl Thamrin, Ujung Pandang, Makassar, Sulawesi Selatan,  Minggu (23/3/2025).

Acara yang jarang ditemui dalam diskusi inklusi ini memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas dan keluarganya untuk beribadah dengan damai tanpa rasa cemas. 

Sejak pagi, aula keuskupan dipenuhi keluarga-keluarga yang datang dengan penuh semangat. 

Anak-anak yang hadir memiliki beragam kondisi, seperti autisme, sindrom Down, hingga cerebral palsy.

Salah satu orang tua, Wati, mengungkapkan rasa haru dan kebahagiaannya atas inisiatif ini. 

"Saya sampai meneteskan air mata," katanya dengan suara bergetar. 

"Biasanya kalau bawa Nico ke gereja, saya selalu merasa cemas takut dia membuat keributan, takut pada tatapan orang-orang. Tapi di sini, saya merasa damai. Akhirnya, ada misa di mana kita bisa tenang tanpa merasa dihakimi,” katanya.

Misa dipimpin oleh Pastor Andreas Rusdyn, dengan iringan musik dari seorang pianis autistik dewasa, yang semakin memperdalam makna perayaan ini. 

Selama misa berlangsung, suara pekikan khas anak-anak autistik terdengar sesekali, namun tidak ada tatapan aneh atau bisikan heran. 

Semua umat mengikuti misa dengan penuh khidmat.

Usai misa, Pastor Andreas Rusdyn menjelaskan alasan di balik inisiatif ini. 

"Gereja Katolik hadir untuk semua jiwa yang merindukan Tuhan, termasuk mereka yang sering kali terpinggirkan," jelasnya. 

"Misa ini adalah salah satu wujud nyata bahwa kasih Allah tidak memandang perbedaan. Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga, terutama yang memiliki anak berkebutuhan khusus, merasa diterima dan memiliki ruang untuk beribadah dengan tenang,” katanya.

Tak hanya itu, Pastor juga mengungkapkan bahwa renovasi Gereja Katedral yang sedang berlangsung akan mencakup pembangunan ramp untuk mempermudah akses bagi penyandang disabilitas yang menggunakan kursi roda. 

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved