Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Padahal Sudah Diingatkan Gubernur Sulsel, Kronologi Bupati Jeneponto Bersitegang dengan Warga

Menurut Andi Sudirman, Paris Yasir dan wakilnya Islam Iskandar adalah politisi senior yang sudah paham cara berpolitik dengan bijak.

Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Saldy Irawan
Dok IG Tribun Timur
PARIS YASIR DIADANG- Bupati Jeneponto, Paris Yasir turun dari mobil saat rombongannya diadang pemuda di perbatasan Takalar-Jeneponto, Jumat (21/3/2025). Kejadian ini terjadi saat rombongan pulang dari pelantikan di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pesan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Sudirman Sulaiman sebelum insiden bupati viral bersitegang dengan warga di jalan poros Jeneponto - Makassar.

Andi Sudirman mengingatkan Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto yang baru dilantik untuk tidak melakukan euforia berlebihan, termasuk menggelar pawai.

Menurut Andi Sudirman, Paris Yasir dan wakilnya Islam Iskandar adalah politisi senior yang sudah paham cara berpolitik dengan bijak.

“Tolong, euforia di Kabupaten Jeneponto tidak perlu dilakukan secara besar-besaran. Apalagi ini bulan Ramadan, jika ada acara, lebih baik buka puasa bersama. Pawai sudah tidak relevan lagi. Saya rasa beliau berdua (Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto) sudah senior di politik, ada tiga calon juga, jadi kita harus menjaga perasaan semua pihak,” jelas Andi Sudirman dalam sambutannya usai melantik Paris Yasir dan Islam Iskandar sebagai Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto di Kantor Gubernur Sulsel, Jumat, (21/3/2025).

Andi Sudirman kembali menekankan agar pawai tidak dilakukan.

Ia juga berharap, Bupati dan Wakil Bupati yang baru saja dilantik lebih memilih menggelar acara syukuran dengan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan.

“Jadi pawai tidak perlu. Kalau ingin memberi makan kepada orang miskin, itu lebih baik,” tutup Andi Sudirman.

Tertangkap Kamera Tunjuk Warga

Bupati Jeneponto, Paris Yasir, terekam kamera dalam video yang beredar, terlihat bersorak dengan menyebut

“nomor dua,” yang merujuk pada nomor urutnya dalam Pilkada Jeneponto 2024.

Kejadian ini terjadi setelah dilantik oleh Gubernur Sulsel sebagai Bupati Jeneponto.

“Nomor dua, dua,” sorak Paris.

Setelah itu, Paris terlihat turun dari mobilnya yang terhenti di tengah jalan dan hendak menghampiri seseorang yang tidak diketahui.

Namun, ia segera dilerai oleh salah satu anggota rombongan yang diduga adalah ajudannya.

 Insiden ini menyebabkan kemacetan di lokasi.

Jubir Paris Yasir-Islam Iskandar, Sudirman Sappara, memberikan klarifikasi mengenai insiden tersebut.

Menurutnya, rombongan Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto dihadang oleh seorang pemuda yang memakai atribut pasangan calon lain setelah pulang dari pelantikan.

“Pada saat kejadian, Bupati dan Wakil Bupati Jeneponto disambut oleh ratusan simpatisan di perbatasan Kabupaten Jeneponto-Takalar. Ketika melintas di Desa Banrimanurung, tiba-tiba seorang pemuda menghalangi rombongan kami sambil berteriak dengan kata-kata yang tidak enak didengar dan menyinggung perasaan,” ujar Sudirman.

Sudirman melanjutkan, untuk meredakan ketegangan, Bupati Paris Yasir turun dari mobil dan bertanya tegas kepada pemuda tersebut, “Apa masalahmu dengan saya? Apa yang kamu inginkan?”

“Setelah itu, pemuda tersebut diamankan oleh simpatisan, dan Bupati melanjutkan perjalanan ke rumah jabatan untuk buka puasa bersama dengan masyarakat Jeneponto yang sudah lama menunggu,” paparnya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved