Kronologi Bupati Jeneponto Paris Yasir Terlibat Ketegangan dengan Warga saat Iring-iringan
Insiden ini terjadi setelah oknum warga diduga melempari iring-iringan rombongan Bupati yang sedang melintas.
TRIBUN-TIMUR.COM -Bupati Jeneponto Paris Yasir terlibat dalam ketegangan yang memuncak dengan warga di tengah arak-arakan setelah pelantikannya, yang kemudian viral di media sosial.
Insiden ini terjadi setelah oknum warga diduga melempari iring-iringan rombongan Bupati yang sedang melintas.
Peristiwa tersebut terjadi di Dusun Bonto Gaddong, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala, Jeneponto, pada Jumat (21/3) sekitar pukul 14.00 Wita.
Dalam video yang beredar, Paris Yasir terlihat dengan amarah yang memuncak, turun dari mobil dan terlibat ketegangan dengan seseorang di kerumunan.
Awalnya, Paris duduk di jendela mobil hitam sambil mengangkat dua jari, simbol nomor urutnya pada Pilkada Jeneponto 2024.
"Menang nomor dua, menang nomor dua. Apa kau? Woi!" teriaknya dengan emosi.
Terlihat jelas bahwa Bupati sangat marah dan merasa terprovokasi.
Tak lama kemudian, Paris Yasir dengan wajah penuh kemarahan turun dari mobil dan langsung menunjuk seseorang dari kejauhan.
Dalam suasana arak-arakan yang ramai, dia tampak sangat emosional dan mendekati orang tersebut, didampingi seorang pria yang diduga pengawalnya.
Aksi tersebut menambah ketegangan di lokasi, membuat warga yang ada di sekitar langsung berusaha meredakan situasi.
Beruntung, ketegangan itu berhasil diredam sebelum berujung kericuhan lebih besar.
Kapolsek Bangkala, AKP Saifullah Syam, menjelaskan bahwa kejadian berawal saat rombongan Paris Yasir melintas, dan seorang warga merasa terganggu dengan kebisingan yang ditimbulkan oleh suara kendaraan dalam arak-arakan.
"Pada saat iring-iringan penjemputan Bupati dari batas k abupaten Jeneponto-Takalar, ada seorang warga yang merasa tersinggung karena suara bising kendaraan," jelas Saifullah.
Warga tersebut, yang tampaknya sudah tidak tahan dengan kebisingan, kemudian melemparkan benda yang mengenai salah satu kendaraan dalam rombongan.
Hal ini menyebabkan iring-iringan berhenti, memicu ketegangan dan berujung pada cekcok.
Saifullah mengatakan bahwa Paris Yasir turun dari mobil untuk meredam amarah simpatisannya, mengingat situasi yang semakin memanas.
"Bupati turun dari kendaraan untuk mengendalikan massa simpatisannya dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Saifullah.
Kepolisian yang telah melakukan pengamanan di lokasi, termasuk mengawal arak-arakan, menjelaskan bahwa karena panjangnya rangkaian kendaraan, personel yang berada di bagian belakang tidak bisa langsung memonitor insiden tersebut.
"Saya berada di mobil dinas di bagian belakang arak-arakan, dan pengamanan di lokasi kejadian tidak ter-plot karena bukan daerah rawan kemacetan," kata Saifullah.
Meski demikian, pihak kepolisian terus memantau perkembangan situasi pasca-insiden ini.
Saifullah juga mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan tidak terpancing provokasi yang dapat memperburuk keadaan.
"Hingga saat ini, belum ada laporan dari pihak yang terlibat," katanya.
Mapala 45 Unibos Kibarkan Merah Putih Raksasa di Tebing Bossolo Jeneponto |
![]() |
---|
Duet Putri TNI dan Anak Petani Jadi Pembawa Bendera HUT RI di Jeneponto |
![]() |
---|
Pria Asal Gowa Ditembak Usai Curi Handphone dan Tas Pasien Puskesmas Bangkala Jeneponto |
![]() |
---|
Mapala 45 Unibos Bentang Bendera Raksasa di Polres Jeneponto, Bidik Tebing Curam Bossolo |
![]() |
---|
Cirebon Pecahkan Rekor Kenaikan PBB Pati Jateng dan Jeneponto Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.