Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Lebaran 2025

Nastar dan Beng-beng Paling Laris di Pasar Sentral Sengkang

Jelang Idul Fitri, Pasar Sentral Sengkang ramai pengunjung. Kue nastar dan Beng-Beng jadi favorit, dengan harga mulai dari Rp10 ribu..

Penulis: M. Jabal Qubais | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur/Jabal Qubais
KUE LEBARAN -  Aktivitas warga saat beli kue kering di Pasar Sentral Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/3/25). Nastar dan Beng-beng jadi favorit di Pasar Sentral Sengkang, ramai jelang Lebaran. Harga bervariasi mulai Rp10 ribu. 

TRIBUNWAJO.COM, SENGKANG - Menjelang hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah, masyarakat mulai berkunjung ke Pasar Sentral Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/3/25).

Dari pantauan Tribun-Timur.com, pengunjung mulai berdatangan dan memadati pusat perbelanjaan ini sejak pukul 08.30 Wita. 

Tampak pedagang kue khas lebaran menghiasi setiap sudut pasar, baik dari pintu barat maupun timur.

Berbagai macam kue kering dapat ditemukan di tempat ini, seperti kue nastar, putri salju, kue kacang, lidah kucing, pastel kering, serta kue khas Bugis Baruasa dan Bagea. 

Selain itu, makanan ringan atau cemilan juga dijajakan pedagang, seperti kacang sembunyi, kacang disko, kacang mete, makaroni, spiral, dan kacipo.

Harga kue dan cemilan bervariasi tergantung ukuran kemasan, mulai dari Rp10 ribu hingga Rp65 ribu.

Salah satu pedagang, Rosita, mengaku sudah tujuh tahun berjualan kue kering di Pasar Sentral.

"Hampir 7 tahun berjualan di sini, setiap mendekati lebaran pasti jual kue kering," ujarnya kepada Tribun-Timur.com.

Ia menyebut, hampir setiap hari ada pembeli kue kering. 

"Kalau untuk saat ini masih sepi, nanti tiga hari jelang lebaran pasti ramai dan alhamdulilah setiap tahun begitu. Banyak pembeli," paparnya.

Adapun kue yang paling diminati yakni jenis Beng-beng dan Nastar.

"Paling laku itu Nastar, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa, semuanya suka. Beng-beng juga banyak beli," tuturnya.

Pembeli tak hanya warga Sengkang itu sendiri, melainkan juga dari sejumlah kabupaten tetangga, seperti Bone, Soppeng, dan Sidrap. 

"Mereka biasanya belanja baju sekalian beli kue juga," sebutnya.

Rosita mengaku, kue yang dijual bukanlah milik pribadi, melainkan dari buah tangan warga lokal. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved