Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Syiar Ramadhan 2025

Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar itu lebih mulia daripada 1000 bulan yang kalau kita jumlahkan ternyata sekitar 83 tahun.

Editor: Hasriyani Latif
YouTube Tribun Timur
LAILATUL QADAR - Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, Ustaz Kamaruddin Mustamin dalam Program Syiar Ramadhan Tribun Timur, Jumat (21/3/2025). Ust Kamaruddin membahas tentang malam lailatul qadar. 

Oleh:

Ustaz Kamaruddin Mustamin

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - Di dalam Al-Qur'an ada satu surah yang membahas tentang malam Lailatul Qadar.

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ۝٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ۝٤ سَلٰمٌۛ هِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِࣖ ۝٥

"Innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla'il-fajr."

Ada yang menarik dari surah ini yaitu ada kata Lailatul-qadri khairum min alfi syahr.

Malam Lailatul Qadar itu lebih mulia daripada 1000 bulan.

1000 bulan kalau kita jumlahkan ternyata sekitar 83 tahun.

Berarti orang yang beribadah pada waktu itu kalau turun lailatul qadri maka ibadahnya sama kualitas ibadahnya 83 tahun.

Itulah sebabnya perbedaan antara umat Nabi Muhammad SAW dengan umat Nabi Musa.

Umat Nabi Musa memang panjang umurnya sampai 100 tahun bahkan lebih tetapi umurnya umat Nabi Muhammad antara 60 dan 70.

Tetapi ingat di balik itu ada kualitas.

Walaupun umur kita 60-70 tahun tetapi karena mungkin setiap tahun kita mendapatkan malam Lailatul Qadri maka sisi kualitas bisa melampaui kualitas umat-umat terdahulu. 

Oleh karena itu saya mengajak kita semuanya bulan suci Ramadan ini mari kita jaga malam Lailatul Qadr.

Adapun turunnya malam Lailatul Qadr ada beberapa pandangan.

Ada yang mengatakan malam Lailatul Qadri itu dari awal Ramadan sampai terakhir harus kita tunggu.

Ada punya pandangan itu hanya malam-malam ganjil saja.

Ada yang mengatakan itu 10 terakhir ramadhan. 

Tetapi pengalaman Nabi adalah lebih banyak mendapatkan malam Lailatul Qadar itu adalah 10 terakhir Ramadan dan lebih banyak 27 Ramadan.

Kenapa ada pandangan seperti itu karena ternyata ada analisisnya bahwa Surah Al-qadr itu ada 30 kata dan ada kata Hiya menunjukkan kepada malam Lailatul Qadri.

Dan bertepatan kata Hiya itu di kata yang ke-27.

Sehingga ulama berkata terutama ulama-ulama tafsir isyari bahwa lebih banyak mendapatkan malam lailatul qadri pada malam ganjil terutama malam ke-27 Ramadan.

Tetapi saya secara pribadi di samping semangat itu, dari awal sampai akhir saya selalu menjaganya.

Makanya saya pulang dari ceramah di masjid yang satu ambil delapan rakaat.

Saya pindah di tempat yang lain ambil 20 rakaat dan satu juz satu malam.

Karena bulan Ramadan ini memang bola untuk ibadah dan lailatul qadar hanya turun pada bulan Ramadan tidak ada bulan yang lain.

Saya mengimbau kalau mau belanja di siang hari.

Jangan karena sibuk mau bikin kue, cari baju baru lantas tinggalkan salat.

Jangan sampai turun malam lailatul qadar lantas kita tidak hadir, kita termasuk orang yang rugi.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved