Jalur Mudik Lebaran
Truk di Atas 8 Ton Dilarang Melintas saat Jam Padat Arus Mudik di Sulsel
Dishub Sulsel siapkan edaran pembatasan jam operasional truk di atas 8 ton selama arus mudik untuk lancarkan perjalanan dan kurangi kemacetan.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Menjelang mudik lebaran Idul Fitri, mobilitas masyarakat diprediksi akan melonjak, terutama pada puncak arus mudik menjelang hari raya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sulsel, Andi Erwin Terwo, tengah menyusun edaran pembatasan perjalanan truk angkutan dengan muatan di atas 8 ton.
Pembatasan ini akan diberlakukan pada ruas jalan padat pemudik untuk meminimalisir kemacetan dan angka kecelakaan.
"Jadi ada beberapa titik nanti, mungkin ada SE untuk menyampaikan kepada angkutan di atas 8 ton, di jalur-jalur tertentu," jelas Andi Erwin Terwo, Kamis (20/3/2025).
“Mungkin dijadwalkan nanti jam-jam tertentu akan kita berlakukan bagi truk di atas 8 ton, truk gandengan dan lain sebagainya,” tambahnya.
Salah satu titik yang perlu diantisipasi adalah ruas Camba, mengarah ke Makassar dan Bone.
Jalur ini selalu ramai dilalui pemudik setiap tahunnya, begitu juga dengan truk lintas daerah.
Mengingat medan jalan yang cukup terjal, pengaturan lalu lintas truk akan diberlakukan pada puncak mudik.
"Jangan sampai jika tidak kita antisipasi, semua nanti akan macet. Termasuk di jalur Camba," jelasnya.
Andi Erwin Terwo memprediksi puncak arus mudik akan berlangsung pada 28 hingga 30-31 Maret 2025.
Sementara arus balik mudik diperkirakan akan terjadi pada 6 hingga 7 April 2025.
Sebagai langkah antisipasi, Dishub Sulsel sudah menyiapkan strategi untuk mengurai kemacetan, terutama pada jalur-jalur padat, seperti jalur menuju Sulsel bagian utara.
Jalur poros yang ramai pengendara akan melintasi Makassar hingga Parepare.
Pemudik yang menuju wilayah Sulsel bagian utara atau lintas provinsi menuju Sulawesi Barat akan terurai di Parepare.
Sementara itu, pemudik ke arah Pinrang, Enrekang, maupun Sulbar akan terpisah jalurnya, begitu juga pemudik ke Sidrap, Wajo, hingga Palopo.
"Ada beberapa jalur yang harus diantisipasi. Ada jalur utara, selatan, dan Mamminasata. Paling tinggi arus mudik di Makassar - Parepare," kata Erwin Terwo.
Sementara itu, jalur selatan Makassar-Bulukumba relatif cukup aman, berdasarkan pantauan tahun-tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi juga telah memberikan instruksi kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel terkait antisipasi mudik.
"Memang selama bulan Maret hingga April cuacanya masih hujan. Tadi disampaikan Bapak Gubernur kita sudah menyiapkan antisipasinya, seperti RS dan ambulans," kata Menhub Budi di Kantor Gubernur Sulsel, Rabu (19/3/2025).
"Kami berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan cuaca menjadi lebih bersahabat saat mudik lebaran nanti," tambahnya.
Cuaca buruk, terutama di wilayah bagian utara, menjadi ancaman selama puncak musim hujan yang diperkirakan terjadi di Maret hingga April. (*)
Ini Jalur Alternatif Mudik Lebaran di Maros, Bebas Macet |
![]() |
---|
25 Titik Rawan Kecelakaan di Sulsel, Pemudik Perlu Waspada! |
![]() |
---|
Info Buat Pemudik! Inilah Waktu Padat Lalu Lintas hingga Titik Macet di Bulukumba |
![]() |
---|
Jalan Berlubang di Wajo Ditambal Jelang Mudik Lebaran 2024 |
![]() |
---|
Maros-Bone via Camba Diprediksi Padat, Ini Rekomendasi Jalur Alternatif ke Bone |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.