Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Ramadan 2025

Warga Enrekang Mulai Berburu Baju Lebaran

Pasar Cakke Enrekang mulai ramai dipadati pembeli pakaian Lebaran. Selain pakaian, harga bahan pokok juga mengalami kenaikan menjelang hari raya.

Qadri/Tribun-Timur.com
BERBURU PAKAIAN LEBARAN – Pasar Cakke yang terletak di Jalan Poros Enrekang-Toraja, Kelurahan Lakawan, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulsel, mulai dipadati pengunjung untuk membeli pakaian Lebaran. Minggu (16/3/2025).   

TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG – Pasar Cakke mulai ramai dikunjungi pembeli pakaian menjelang Lebaran.

Pantauan Tribun-Timur.com, Minggu (16/3/2025) siang, menunjukkan pasar rakyat yang terletak di tepi Jalan Poros Enrekang-Toraja, Kelurahan Lakawan, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang, Sulsel, mulai dipadati pembeli pakaian islami seperti songkok dan mukena.

Salah satu pengunjung, Ridwan (35), mengaku datang dari Kecamatan Baraka untuk berbelanja pakaian Lebaran.

"Saya juga membeli bahan-bahan pokok yang jarang dijual di Baraka, jadi cari di Pasar Cakke ini," ujar Ridwan saat ditemui di salah satu toko pakaian.

"Baju Lebaran untuk anak-anak juga, baju muslim," tambahnya.

Menurutnya, harga bahan pokok menjelang Lebaran mengalami kenaikan.

"Setiap bulan Ramadan pasti harganya selalu naik, seperti bahan pembuat kue," katanya.

Ia berharap pemerintah dapat mengontrol harga di pasaran agar lonjakan harga tidak terlalu tinggi.

"Supaya tidak ada kenaikan harga yang terlalu jauh. Apalagi musim seperti ini, pendapatan masyarakat berkurang," harapnya.

Sebelumnya, pedagang bahan pokok, Sureda (60), mengatakan bahwa harga bahan pembuat kue kering mengalami kenaikan.

"Seperti terigu harganya Rp11 ribu per kilogram, gula pasir Rp18 ribu per kilogram, mentega Rp25 ribu per kilogram, dan sprinkle Rp25 ribu per kilogram," tutur Sureda saat ditemui di tokonya, Jumat (14/3/2025) siang.

Menurutnya, kenaikan harga bahan pokok menjelang Lebaran adalah hal yang biasa terjadi.

"Iya, kalau mau Lebaran sudah biasa harga naik," ujarnya.

Ia juga menyebutkan bahwa banyak pelanggan mengeluhkan kenaikan harga tersebut.

"Pelanggan sering bertanya kenapa harga naik, sampai ada yang tidak bisa beli," ucapnya.

Karena harga meningkat, Sureda mengatakan banyak pelanggan yang akhirnya mengurangi jumlah pembelian.

"Dulu belinya tiga, sekarang hanya satu," sebutnya. (*)

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved