Syiar Ramadhan 2025
5 Hal Penting Mendidik Anak dari Lukmanul Hakim
Oleh karena itu, resep Al-Qur'an untuk membangun generasi muda harus yang pertama ditanamkan adalah akidah.
Oleh:
Ustaz Kamaruddin Mustamin
Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar
TRIBUN-TIMUR.COM - Saatnya sekarang kita merencanakan pemimpin di masa yang akan datang.
Karena anak-anak sekarang yang diharapkan untuk melanjutkan estafet pembangunan.
Oleh karena itu, resep Al-Qur'an untuk membangun generasi muda harus yang pertama ditanamkan adalah akidah.
Makanya, Lukmanul Hakim mendidik anaknya dengan landasan lima hal.
Pertama, tanamkanlah akidah.
Dalam Al-Qur'an menggambarkan bahwa jika kita ingin mendidik anak-anak kita, yang harus pertama kali ditanamkan adalah akidah.
Sebagaimana sebuah bangunan tidak akan berdiri kokoh tanpa adanya pondasi, begitu juga dengan manusia.
Pondasinya adalah akidah.
Jika akidahnya baik, keimanannya baik, InsyaAllah nantinya akan menjadi pemimpin yang hebat.
Kedua, untuk mendidik karakter yang harus ditanamkan adalah akhlak.
Akhlak bisa kita artikan sebagai adab.
Bagaimana sopan santun kita terhadap guru, orang tua.
Jangan sampai suara kita lebih keras daripada suara orang tua.
Akhlak penting, adab lebih utama daripada ilmu.
Ketiga adalah ikhlas.
Dalam mendidik anak, kita harus mengajarkan mereka untuk bersikap ikhlas.
Dalam Al-Qur'an disebutkan 'yaa bunayya innahaa in taku mitsqaala habbatin min khardalin fatakun fii shakhratin aw fii alssamaawaati aw fii al-ardhi ya/ti bihaa allaahu inna allaaha lathiifun khabiirun'.
Artinya 'Wahai anakku! Jika ada perbuatan yang tersembunyi di langit, di bumi, bahkan di dalam batu hitam, Allah pasti akan mendatangkan balasan'.
Inilah yang ketiga yang harus kita tanamkan kepada anak-anak kita, agar mereka bersikap ikhlas sebagaimana Lukmanul Hakim mendidik anaknya.
Keempat adalah sabar.
Sikap sabar sangat penting untuk ditanamkan kepada anak-anak kita.
Tidak ada orang yang sukses tanpa dilandasi kesabaran.
Apapun pekerjaan kita harus dilandasi dengan kesabaran.
Jika kesabaran sudah menjadi karakter dalam diri kita, tantangan apapun yang kita hadapi akan membuat kita tetap tegar.
Kelima, ajarkan mereka untuk bersikap sederhana.
Meskipun kita memiliki kemampuan yang hebat, tetaplah tawadhu (sederhana).
Karena sifat kesederhanaan ini Allah SWT ajarkan kepada kita, dan janganlah kamu memalingkan mukamu karena sifat sombong dan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.
(*)
Laporan Mahasiswa Magang IAIN Parepare, Ulfa Ali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.