Pedagang Takjil di Enrekang Keluhkan Naiknya Harga Bahan Pokok, Minta Pemerintah Tunrun Intervensi
Pedagang takjil di Enrekang mengatakan jika beberapa bahan pokok seperti minyak dan telur mengalami kenaikan harga.
Penulis: Muhammad Nur Alqadri Sirajuddin | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, ENREKANG - Harga bahan pokok terus mengalami kenaikan harga menjelang lebaran.
Termasuk harga bahan pokok untuk membuat aneka jajanan takjil.
Penjual takjil di sekitar Pasar Sudu, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang, Sulsel mengeluhkan kenaikan harga tersebut.
Salah satu penjual takjil, Nur Citra (40) mengatakan jika beberapa bahan pokok seperti minyak dan telur mengalami kenaikan harga.
"Baru harga jual kuenya ke konsumen tidak mengalami kenaikan harga, jadi kalau bisa diturunkan," tutur Citra saat ditemui di Sekitar Pasar Sudu Jumat (14/3/2025) sore.
Walau begitu, Citra mengatakan porsi dari bahan pembuat kue tidak mengalami perubahan walau harga naik.
"Tidak dikurangi, karena memang sudah begitu takarannya, kalau kami kurangi otomatis merubah rasanya ini kue," tuturnya.
Olehnya itu, ia meminta agar pemerintah terkait dapat mengatasi masalah kenaikan harga tersebut.
"Jadi kami ini penjual tidak susah menentukan harga jualan kuenya kami ini," tuturnya.
"Kalau bisa turun lihat harga di pasar seperti itu," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Seorang pedagang bahan pokok, Sureda (60) mengatakan jika harga bahan pokok pembuat kue kering mengalami kenaikan harga.
"Seperti terigu harganya 11 ribu satu kilo, gula pasir 18 ribu satu kilogram, mentega 25 ribu perkilogram dan sprinkle 25 ribu perkilo," tutur Sureda saat ditemui di tokonya Jumat,(14/3/2025) siang.
Menurutnya, harga bahan pokok memang sering kali naik menjelang lebaran.
"Iya kalau mau lebaran sudah biasa harga naik," tuturnya.
Selain itu, ia juga menyampaikan jika pelanggannya seringkali mengeluhkan harga bahan pokok naik jelang lebaran.
"Pelanggan sering bertanya kenapa harga naik, sampai ada pelanggan yang tidak bisa beli," ucapnya.
Dikarenakan pelanggan mengeluhkan harga naik, Sureda menyebut pelanggannya terpaksa mengurangi jumlah pembelian.
"Jadi dulunya belinya tiga, sekarang menjadi satu," sebutnya.(*)
Rumah Komersial Rp300 Jutaan di Belakang Grand Mal Maros |
![]() |
---|
Yasir Machmud Diperiksa Kejati Terkait Dana Hibah KONI Sulsel Rp17,5 Miliar |
![]() |
---|
Dilepas Wabup Nurkanaah, 47 Atlet Siap Harumkan Nama Sidrap di Pra-Porprov Sulsel |
![]() |
---|
111 Izin Usaha Pertambangan Diterbitkan Garap 124 Ribu Hektare Lahan di Sulsel, Terluas Lutim - Bone |
![]() |
---|
Unibos Dorong Kesejahteraan Warga Bontoa Lewat Budidaya Jamur Tiram |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.