Nasaruddin Umar
Merawat Kemabruran Puasa 14: Dari al-Taib Menuju al-Tawwab
Termasuk meningkatkan kualitas pertobatan seiring dengan bertambahnya dosa dan kesalahan yang dilakukan hamba-Nya.
Bukannya kepada oaring-orang yang sekali atau sesekali bertaubat, sebagaimana firmannya: Innallah yuhib al-tawwabin wa yuhibb al- muthathahhirin (Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang selalu bertaubat dan selalu membersihkan diri).
Ayat ini juga menjanjikan cinta kepada orang-orang yang rajin membersihkan diri (al-muthathahhirin), yaitu oran-orang yang selalu mensucikan niat dan tingkah lakunya di hadapan Allah SWT.
Sejatinya al-tawwabin menurut imam Al-Gazali dalam kitab Ihya’ ‘Ulum al-Din, ialah orang yang langsung beristigfar setiap usai berdosa, menyesalidiri, bertekad dengan sesungguh
hati untuk tidak akan kembali lagi mengulang perbuatan dosa, mengganti perbuatan dosa dan maksiyatnya dengan amal kebajikan, mengembalikan hak-hak orang lain yang pernah diambil, datang meminta maaf kepada mereka yang pernah dibohongi, dan pada akhirnya kembali pasrah dan istiqamah ke hadirat Allah SWT.
Inilah kualitas insal kami yang sejati. Kita semua diharapkan untuk selalu meningkatkan kualitas pertobatan kita ke jenjang pertobatan lebih tinggi, seorang dengan peningkatan kualitas dan kuantitas dosa dan kesalahan yang kita lakukan.
Semoga Ramadhan kali ini lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas pertobatan kita kepada Allah SWT. Amin.
Menag Nasaruddin Umar: As’adiyah Macanang Tumbuh Pesat Sejak Sebelum Saya Menjabat |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 29: Dari Salam, Islam, dan ke Istislam |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 28: Dari Sufi Palsu ke Sufi Sejati |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 27: Dari Wirid ke Warid |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 26: Dari Ta’abbud ke Isti’anah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.