Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Mandi Junub Setelah Subuh Apakah Puasa Sah? Ini Penjelasannya

Di bulan Ramadan, mungkin ada di antara umat Islam yang menunda mandi junub hingga waktu subuh tiba.

Editor: Hasriyani Latif
GENERATED BY AI
MANDI JUNUB - Ilustrasi hasil kecerdasan buatan (AI), Kamis (13/3/2025), memperlihatkan seseorang sedang mandi. Mandi junub wajib dilakukan ketika seseorang mengalami hadas besar. 

Ini menjadi dasar kebolehan menunda mandi junub setelah fajar atau Subuh.

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Sayidah Aisyah dan Ummu Salamah:

"Sesungguhnya Nabi Saw pernah ketika waktu Subuh dalam keadaan junub dari jimak, kemudian beliau mandi dan berpuasa." (Hadis diriwayatkan Imam Al-Bukhari dan Muslim).

Dan Imam Muslim menambahi dalam hadis yang bersumber dari Ummi Salamah: "Dan Nabi SAW tidak mengqada puasanya."

Niat dan Tata Cara Mandi Wajib

Berikut bacaan niat dan tata cara mandi wajib sebagaimana dilansir laman sulsel.kemenag.go.id:

1. Niat mandi wajib

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhal Lillahi Ta'aala.

Artinya: "Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardhu karena Allah Ta'aala."

2. Mencuci kedua tangan

Urutan kedua dari tata cara mandi wajib adalah mencuci tangan sampai tiga kali.

Tujuan utamanya adalah membersihkan tangan dari najis.

3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor

Selanjutnya mendahulukan bagian tubuh yang dianggap kotor, misalnya bagian kemaluan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved