Nasaruddin Umar
Merawat Kemabruran Puasa 12: Memahami Peringkat Doa
Dalam Islam dikenal ada tiga tingkatan doa.1. Doa yang dipanjatkan dengan bahasa mulut (al-du’a bi alisan al-maqal).
Oleh: Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA
Menteri Agama
TRIBUN-TIMUR.COM - Belum banyak di antara kita memahami peringkat doa.
Dalam Islam dikenal ada tiga tingkatan doa.1. Doa yang dipanjatkan dengan bahasa mulut (al-du’a bi alisan al-maqal).
2. Doa yang dipanjatkan dengan kekuatan bahasa batin (al-du’a bi al-lisan al-hal).
3.Doa yang dipanjatkan dengan kekuatan kepasrahan untuk bersedia menerima apapun keputusan Allah SWT (al-du’a bi al-lisan al-isti’dad).
Dalam perspektif sufistik, sebagaimana diungkapkan oleh Dawud Qaishari, doa yang paling kuat ialah yang ketiga.
Sehingga dikenal sebuah ungkapan: al-du’a bi al-lisan al-hal afshahu min al-du’a bi alisan al-maqal, wa al-du’a bi al-lisan al-isti’dad afshahu min al-du’a bi al-lisan al-hal (Doa yang dipanjatkan dengan bahasa batin lebih kuat daripada doa yang dipanjatkan dengan bahasa lisan, dan doa yang dipanjatkan dengan doa isti’dad lebih kuat daripada doa yang dipanjatkan dengan bahasa batin).
Doa yang ketiga ini paling tinggi nilainya di mata Allah SWT.
Sebagai pemohon kepada Allah SWT (al-musta’adzu bih) meskipun manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan di atas makhluk-Nya tetapi tetap membutuhkan perlindungan,
bimbingan, dan pertolongan Allah SWT sebagai Sang Pemberi perlindungan (al-musta’adzubih).
Allah SWT sendiri meminta manusia untuk senantiasa memohon perlindungan kepada-Nya sebagaimana dikatakan dalam ayat: Dan katakanlah: Ya Tuhanku aku berlindung kepada
Engkau dari bisikan-bisikan setan. (Q.S. al-Mu’minun/23:97).
Dalam ayat lain: Apabila kamu membaca Al Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (Q.S. al-Nahl/16:98).
Bagi para pencari Tuhan (salikun) yang penting bukan pengabulan doanya, tetapi penghambaan diri secara sempurna jauh lebih nikmat daripada pengabulan berbagai doa.
Mereka berdoa karena Allah SWT mewakili manusia untuk: Ud’uni astajib lakum (Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu). (Q.S. al-Gafir/40:60).
Bagi mereka, yang terpenting perbuatan berdoa itu sendiri. Rasulullah pernah bersabda: Al-du’a mukh al-‘ibadah (doa adalah intinya ibadah).
Menag Nasaruddin Umar: As’adiyah Macanang Tumbuh Pesat Sejak Sebelum Saya Menjabat |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 29: Dari Salam, Islam, dan ke Istislam |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 28: Dari Sufi Palsu ke Sufi Sejati |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 27: Dari Wirid ke Warid |
![]() |
---|
Merawat Kemabruran Puasa 26: Dari Ta’abbud ke Isti’anah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.