Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Nasaruddin Umar

Merawat Kemabruran Puasa 12: Memahami Peringkat Doa

Dalam Islam dikenal ada tiga tingkatan doa.1. Doa yang dipanjatkan dengan bahasa mulut (al-du’a bi alisan al-maqal).

Editor: Sudirman
Tribunnews.com
PUASA RAMADAN - Menteri Agama RI Nasaruddin Umar melakukan sesi wawancara khusus di Studio Tribun Network, Jalan Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2025). Hari ini menteri bicara soal awal puasa Ramadan 2025. 

Oleh: Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA

Menteri Agama 

TRIBUN-TIMUR.COM - Belum banyak di antara kita memahami peringkat doa.

Dalam Islam dikenal ada tiga tingkatan doa.1. Doa yang dipanjatkan dengan bahasa mulut (al-du’a bi alisan al-maqal).

2. Doa yang dipanjatkan dengan kekuatan bahasa batin (al-du’a bi al-lisan al-hal).

3.Doa yang dipanjatkan dengan kekuatan kepasrahan untuk bersedia menerima apapun keputusan Allah SWT (al-du’a bi al-lisan al-isti’dad).

Dalam perspektif sufistik, sebagaimana diungkapkan oleh Dawud Qaishari, doa yang paling kuat ialah yang ketiga.

Sehingga dikenal sebuah ungkapan: al-du’a bi al-lisan al-hal afshahu min al-du’a bi alisan al-maqal, wa al-du’a bi al-lisan al-isti’dad afshahu min al-du’a bi al-lisan al-hal (Doa yang dipanjatkan dengan bahasa batin lebih kuat daripada doa yang dipanjatkan dengan bahasa lisan, dan doa yang dipanjatkan dengan doa isti’dad lebih kuat daripada doa yang dipanjatkan dengan bahasa batin).

Doa yang ketiga ini paling tinggi nilainya di mata Allah SWT.

Sebagai pemohon kepada Allah SWT (al-musta’adzu bih) meskipun manusia diciptakan dengan berbagai kelebihan di atas makhluk-Nya tetapi tetap membutuhkan perlindungan,
bimbingan, dan pertolongan Allah SWT sebagai Sang Pemberi perlindungan (al-musta’adzubih).

Allah SWT sendiri meminta manusia untuk senantiasa memohon perlindungan kepada-Nya sebagaimana dikatakan dalam ayat: Dan katakanlah: Ya Tuhanku aku berlindung kepada
Engkau dari bisikan-bisikan setan. (Q.S. al-Mu’minun/23:97).

Dalam ayat lain: Apabila kamu membaca Al Quran, hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk. (Q.S. al-Nahl/16:98).

Bagi para pencari Tuhan (salikun) yang penting bukan pengabulan doanya, tetapi penghambaan diri secara sempurna jauh lebih nikmat daripada pengabulan berbagai doa.

Mereka berdoa karena Allah SWT mewakili manusia untuk: Ud’uni astajib lakum (Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu). (Q.S. al-Gafir/40:60).

Bagi mereka, yang terpenting perbuatan berdoa itu sendiri. Rasulullah pernah bersabda: Al-du’a mukh al-‘ibadah (doa adalah intinya ibadah).

Sumber: Tribun Timur
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved