Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dua Kadis Pemprov Sulsel dan Kepala Bappeda Bone Mengundurkan Diri saat Karirnya Gacor, Ada Apa?

Menariknya, Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dan Bupati Bone Andi Asman Sulaiman adalah saudara kandung.

Editor: Sudirman
TRIBUN TIMUR
PEJABAT MUNDUR - Kadis Pemprov Sulsel Salehuddin, Andi Muhammad Arsjad, dan Kepala Bappeda Bone Ade Fariq Ashar. Ketiganya memilih mengundurkan diri. 

Tiga OPD lainnya juga kehilangan pejabat tinggi pratamanya yang kini beralih menjadi pejabat fungsional.

Yaitu Sukarniaty Kondolele yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Hasan Sijaya yang menjabat sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, serta Andi Bakti Haruni yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan.

Selain itu, terdapat sembilan jabatan lain yang masih kosong di Pemprov Sulsel.

Yaitu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sulsel, Kepala Biro Hukum Setda Sulsel, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Sulsel.

Direktur RSKD Dadi, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPH-Bun), Asisten III Bidang Administrasi, Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Sulsel, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan Sulsel, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang).

Beda halnya di Bone, informasi yang dihimpun tribun-timur.com, Jumat (7/3/2025), Ade Fariq Ashar diduga mengundurkan diri dari jabatannya berawal dari masalah penginputan data pada aplikasi Krisna Dana Alokasi Khusus (DAK).

Krisna DAK adalah sistem informasi DAK yang berbasis web dan merupakan sub-sistem dari sistem Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran.

Aplikasi Krisna ini digunakan untuk pengusulan program kegiatan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2025.

Informasi beredar, hingga batas waktu yang ditentukan per 6 Maret 2025, Pemerintah Kabupaten Bone belum menyetorkan data tersebut.

Di sisi lain, alasan pihak Bappeda belum menyetorkan data tersebut lantaran sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (ODP) belum menyetorkan data ke Bappeda.

Hal ini kemudian mengundang amarah dari Bupati Bone Andi Asman Sulaiman.

Ia pun langsung menelfon Ade Fariq pada Jumat Subuh. 

Kal itu, Bupati Andi Asman Sulaiman menegur Ade Fariq perihal masalah tersebut hingga akhirnya meminta Ade Fariq untuk mundur dari jabatannya.

Sebagai bawahan, Ade Fariq kemudian menyampaikan pengunduran dirinya sebagai bentuk tanggungjawabnya kepada pimpinannya yakni Bupati Bone.

 

 

 

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved