Ramadan, Maksimalkan Waktu untuk Ibadah

Oleh:

Ustaz Kamaruddin Mustamin

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar

TRIBUN-TIMUR.COM - Ramadan ini adalah kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Ada ayat di dalam Al-Qur'an perlunya keseimbangan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.

Mungkin selama ini bulan yang lalu kita sibuk, mari kita jadikan 1 bulan Ramadan ini untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Perlu ada keseimbangan.

Makanya Al-Qur'an memberikan solusi.

Intinya kita disuruh bekerja untuk dunia tetapi tidak melupakan akhirat.

Sebaliknya kita bekerja untuk akhirat tetapi tidak melupakan dunia. 

Karena ada orang/kelompok komunitas hanya mementingkan kehidupan akhiratnya, lupa kehidupan dunianya. 

Yang ideal adalah yang bisa menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.

Itulah sebabnya nasihat Abu Bakar, dunia harus kita cari tetapi jangan sampai dunia itu masuk di hatimu.

Kalau dunia sudah masuk di hati itu bisa menghalalkan segala cara.

Usahakan dunia hanya sampai di tangan kalau sampai di tangan berarti kita bisa mengontrol dunia.

Kalau dunia masuk di hati maka dunialah yang mengontrol kita. 

Inilah yang diperingatkan dalam Al-Quran betapa banyak orang yang menumpuk-numpuk harta, perusahaannya ada di mana-mana, rukonya ada di mana-mana, tidak pernah datang salat subuh, zuhur, asar, apa yang terjadi?

Begitu tiba ajalnya, malaikat tidak bisa kita negosiasi. 

Padahal selama ini sibuk mengumpulkan dunia sibuk mengumpulkan hartanya tidak mementingkan juga spiritualnya.

Momentum Ramadan ini kita masih dipertemukan oleh Allah kita maksimalkan waktu untuk beribadah supaya kita tidak termasuk orang yang rugi dunia.

Ibaratnya seperti air laut semakin kita minum semakin haus. 

Oleh karena itu harus kita kendalikan dunia. 

Momentum Ramadan ini mari kita mendekatkan diri kepada Allah SWT, perbanyak ibadah, perbanyak membaca Al-Qur'an, perbanyak sedekah, perbaiki silaturahim.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)