Anies Baswedan
Anies Baswedan Curhat Ikut World Education Forum Tapi Pulang Diganti Jokowi
Mantan menteri Pendidikan, Anies Baswedan menyampaikan curahan hatinya saat kena reshuffle dari Presiden Joko Widodo.
TRIBUN-TIMUR.COM- Mantan menteri Pendidikan, Anies Baswedan menyampaikan curahan hatinya saat kena reshuffle dari Presiden ke-7, Joko Widodo.
Ia menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tahun 27 Oktober 2014 – 27 Juli 2016.
Hal itu disampaikan saat menjadi pembicara dalam kegiatan Ramadan Public Lecture di Masjid Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Senin (3/3/2025) lalu.
“Saya ikut World Education Forum bikin kesepakatan, pulang eh reshuffle ah,” ujarnya.
Ia menyampaikan untuk membangun sangat cepat.
“Infrastruktur cepat, ekonomi cepat. Anda tahun world economic forum. Pemimpin seluruh dunia kumpul untuk membahas rencana satu tahun,” katanya.
Para pemimpin ekonomi berkumpul untuk tukar pandangan.
“Kalau World Education Forum tiap 15 tahun sekali. Jadi, World Education Forum yang terakhir tahun 2015, sebelumnya tahun 2000, 1985 dan 1970. Baru ada lagi tahun 2030,” ujarnya.
Menurutnya, infrastruktur pendidikan maka tak akan muncul statistik besok.
“Kita akan bertahan dalam waktu yang panjang,” ujarnya.
Ia menyampaikan, salah satu kesepakatan terpenting.
“PAUD itu universal, dan Indonesia yang salah satu tanda tangan. Waktu itu PAUD didorong kemana-kemana. Seluruh dunia akan ketemu 2030 berapa capaiannya, karena pindah posisi saya pindahkan ke jakarta. Pendidikan PAUD paling penting,” kata Mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Menurut Anies, lebih penting pendidikan PAUD.
“Saya menghadiri peresmian masjid oleh AA Gym (Abdullah Gymnastiar). Kenapa pendidikan tinggi-tinggi masih korup,” ujarnya.
“Ada yang cerita soal oplosan, pagar. Sertipikat di atas air. AA Gym tanya, kenapa ini pendidikan tinggi masih korup? saya jawab ini pendidikan di PAUD soal pendidikan karakter, ingat jaman TK, kita diajarkan soal kejujuran lewat bisik-bisik,” ujarnya.
Menurutnya, pendidikan usia dini paling penting di dalam rumah.
Menurutnya, pemerintah harus membangun banyak PAUD di seluruh Indonesia.
“Jangan sampai pendidikan kita justru menurun karena dampaknya kita rasakan 15 tahun kedepan. Banyak pemerintah berani mengambil keputusan nomor 2 untuk pendidikan,” ujarnya.
Sepak Terjang Anies sebagai Menteri
Sepak terjang Anies Baswedan di bidang pendidikan dan akademisi membuatnya diberi amanat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di Kabinet Kerja pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla.
Ia menjadi salah satu menteri dari kalangan profesional di kabinet.
Gebrakan pertamanya sebagai menteri adalah perubahan mekanisme pelaksanaan Ujian Nasional, Kurikulum 2013, dan sertifikasi guru.
Anies berpandangan bahwa pendidikan adalah kunci peningkatan kualitas manusia, di mana perlunya peran guru yang begitu sentral, sehingga kualitas guru juga harus ditingkatkan
Anies melakukan perubahan pertama dengan menunda pelaksanaan Kurikulum 2013 dan kembali menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai perangkat operasional pendidikan, serta menerapkan Kurikulum 2013 pada beberapa sekolah secara terbatas.
Faktor pada penerapan kebijakan ini, yaitu ketidaksiapan implementasi kurikulum. Namun, kebijakan ini justru menimbulkan penolakan dari mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia yang menganggap bahwa kebijakan ini dilakukan tanpa kajian dan komunikasi, di mana penghapusan kebijakan Kurikulum 2013 berimplikasi dengan anggaran negara.
Pada mekanisme Ujian Nasional, Anies membentuk Indeks Integritas Ujian Nasional dengan tujuan untuk mengukur kejujuran siswa setiap daerah dan juga penilaian Ujian Nasional diberikan penjelasan, sehingga Ujian Nasional tidak lagi menjadi tolak ukur suatu kelulusan, melainkan hanya sebagai pemetaan pemerataan kualitas pendidikan daerah.
Selain itu, ia merilis program Uji Kompetensi Guru dan Sertifikasi Guru guna meningkatkan kualitas setiap guru di Indonesia, serta membentuk Direktorat Keayahbundaan untuk menguatkan peran orang tua dalam mendidik anak.
Dalam menangani perpeloncoan oleh siswa dan siswi kakak kelas, serta dari anggota Organisasi Siswa Intra Sekolah pada setiap tahun ajaran baru, maka Anies pun menghapus kebijakan Masa Orientasi Sekolah dan digantikan oleh Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah yang digelar oleh pihak sekolah.
Ia juga mengangkat Direktur Jenderal Kebudayaan yang berasal dari non pegawai negeri sipil secara lelang terbuka dan terpilihlah Hilmar Farid.
Tak hanya itu, diangkat pula seorang Staf Ahli Bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu Catharina Girsang.
Tujuannya adalah untuk meninjau dan menyederhanakan berbagai aturan dan program kerja di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain program kerja, Anies juga mencanangkan kampanye-kampanye gerakan, seperti menghidupkan kembali Konsep Pendidikan oleh Ki Hadjar Dewantara dalam menciptakan dan mengupayakan sekolah sebagai tempat yang menyenangkan bagi siswa dan siswi, gerakan memuliakan guru, gerakan membaca lima belas menit sebelum memulai kegiatan belajar dan mengajar untuk mendorong minat baca siswa dan siswi, dan mengantar anak di hari pertama sekolah bagi orang tua murid.
Hal ini ditujukan untuk meningkatkan ikatan emosional orang tua dengan sekolah dan juga anaknya.
Berbagai tantangannya dalam pelaksanaan tugas, yaitu kekerasan anak di sekolah, maupun kekerasan seksual pada anak yang sampai menyita perhatian nasional dalam berbagai kasus kriminal di berbagai daerah.
Anies pun mengeluarkan berbagai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka menciptakan rasa aman di sekolah.
Terdapat pula masalah administrasi Guru Honorer Kategori Dua dan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer yang masih mengalami kendala teknis.
Pada akhirnya, Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melakukan perombakan kabinet yang mengharuskan Anies Baswedan digantikan oleh Muhadjir Effendy, Rektor Universitas Muhammadiyah Malang. Pemberhentian Anies dinilai bahwa dirinya kurang memprioritaskan program presiden, yakni Kartu Indonesia Pintar.
Serta menemukan kejanggalan pengiriman gaji pada guru guru yang data nya tidak jelas ada atau tidak orangnya.(*)
Sindiran Keras Komika Pandji 'Politik Dinasti' dan Sebut Anies Baswedan Pengangguran |
![]() |
---|
Parpol Anies Partai Perubahan Indonesia, Diresmikan Setelah Jokowi Lengser |
![]() |
---|
Harapan Pupus, Jubir: Anies tidak Maju Pilkada Jabar |
![]() |
---|
Nasdem Sulsel Klaim 1 Juta Warga Siap Sambut Anies Baswedan di Parepare |
![]() |
---|
Memilih Cak Imin dan Meninggalkan AHY, Riefky Bongkar Penghianatan Paloh ke Demokrat dan PKS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.