Rekam Jejak TB Hasanuddin Purn TNI AD Pertanyakan Kenaikan Pangkat Mayor Teddy, Jenderal Bintang 2
Purnawirawan pati TNI AD sekaligus anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn.), T.B. Hasanuddin, pertanyakan kenaikan pangkat Mayor Teddy
Berbagai jabatan strategis di TNI AD sudah pernah diembannya.
Ia tercatat pernah mengemban jabatan sebagai Pama Yonarhanud 14 (1975) dan Instruktur AKABRI Magelang (1983), dan Kodam I Aceh (1985).
Selain itu, TB Hasanuddin sempat menduduki posisi jabatan sebagai Dosen SESKOAD Bandung (1989) dan Komandan Sektor Pasukan Perdamaian PBB di Irak (1992).
Karier TB Hasanuddin makin moncer tatkala ia mendapat penugasan di Kostrad pada tahun 1993.
Pada tahun 1994, ia dimutasi ke Kodam Jaya.
Setelah itu, jenderal asal Majalengka ini dipercaya untuk menjadi Ajudan Wakil Presiden (Wapres) Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno pada tahun 1996.
Dua tahun kemudian, TB Hasanuddin diutus menjadi Ajudan Presiden B.J. Habibie.
Tak berselang lama, ia ditunjuk menjadi Kastaf Garnisun Jakarta pada tahun 1999.
Semenjak itu, kariernya makin melenting.
Pada tahun 2001, TB Hasanuddin diangkat menjadi Sekretaris Militer Presiden Megawati Soekarnoputri.
Setelah itu, ia diamanahkan untuk menjadi Sekretaris Militer Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2004.
Barulah di tahun 2005 TB Hasanuddin didapuk untuk mengisi kursi jabatan posisi sebagai Staf Mabes TNI AD.
Rekam jejak
TB Hasanuddin memiliki rekam jejak yang cemerlang baik saat masih aktif menjadi prajurit TNI ataupun setelah pensiun.
Terbukti, sang jenderal bintang 2 ini telah meraih sejumlah penghargaan tanda jasa, seperti Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, dan Bintang Yudha Dharma Nararya.
Kemudian, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun, Satyalancana G.O.M VII, Satyalancana Dwidya Sistha (Ulangan Kedua), Satyalancana Seroja, Satyalancana Wira Karya, Satyalancana Santi Dharma, dan Satyalancana Wira Siaga.
TB Hasanuddin juga telah menelurkan sejumlah karya tulis buku yang berjudul Arsitektur Keamanan Nasional, Rmbook (2013) dan Bela Negara dan Kontradiksi Wacana Bela Negara.
Setelah pensiun sebagai Pati TNI AD, TB Hasanuddin terjun menjadi politikus PDIP.
Di PDIP, ia juga mendapat jabatan posisi yang strategis.
TB Hasanuddin tercatat pernah menjadi Ketua Departemen Politik DPP PDI Perjuangan, Plh. Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, dan Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Pada tahun 2018, TB Hasanuddin sempat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait penyidikan dugaan tindak pidana korupsi untuk Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI.
Sebagai anggota DPR RI, TB Hasanuddin juga cukup vokal dalam menanggapi kasus-kasus kriminal yang menyorot perhatian publik.
Salah satunya yakni kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.
Ia membeberkan kejanggalan mulai pengiriman mayat Brigadir Nofriansyah ke rumah keluarga secara diam-diam hingga urusan pangkat ajudan dan sopir.
Bagi-bagi Bingkisan Jumat Berkah ke Panti Asuhan, Dandim Bone Ternyata Senior Mayor Teddy di Akmil |
![]() |
---|
Jabat Danpaspampres Gantikan Mayjen Achiruddin, Mayjen Edwin Puji Mayor Teddy |
![]() |
---|
Penyebab Ledakan Bom di Garut Tewaskan 13 Korban |
![]() |
---|
TB Hasanuddin Tuding Jenderal Agus Tak Layak Lagi Panglima TNI, Mudah Diintevensi Pihak Luar TNI |
![]() |
---|
TB Hasanuddin Curiga Mutasi Jenderal TNI Bukan Atas Perintah Prabowo Tapi Jokowi, Kini Batal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.