Siapa Sebenarnya Aditya Wiguna Sanjaya? Disebut Saksi Meringankan Hasto
Kubu Hasto menunjuk tiga ahli hukum sebagai saksi meringankan terkait kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan (obstruction of justice).
TRIBUN-TIMUR.COM - Siapa sebenarnya Aditya Wiguna Sanjaya? satu dari tiga ahli hukum ditunjuk sebagai saksi meringankan bagi Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto.
Kubu Hasto menunjuk tiga ahli hukum sebagai saksi meringankan terkait kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan (obstruction of justice).
Tiga nama saksi meringankan itu telah diajukan penasihat hukum Hasto, Ronny Talapessy dan Johanes Tobing ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (4/3/2025).
"Hari ini, kami datang ke KPK untuk mengajukan permohonan untuk menghadirkan saksi a de charge dan yang hari ini kami sampaikan adalah ada tiga ahli (untuk jadi saksi Hasto) dari Universitas Negeri Surabaya, kemudian dari Universitas Veteran Jakarta, dan Universitas Islam Indonesia," jelas Ronny, Selasa.
Berdasarkan informasi yang diterima Tribunnews.com, tiga ahli hukum itu adalah Ahli Hukum Pidana dan Hukum Acara Pidana Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Aditya Wiguna Sanjaya; Ahli Hukum Pidana dan Hukum Acara Pidana FH Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ); serta Ahli Hukum Tata Negara FH Universitas Islam Indonesia (UII).
Sebelumnya Aditya Wiguna Sanjaya disebut sebagai polisi.
Namun belakangan Aditya Wiguna Sanjaya membantah dirinya masih aktif di kepolisian.
Aditya Wiguna Sanjaya mengklarifikasi soal dirinya disebut sebagai polisi.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima tribun-timur.com, Jumat (7/3/2024) ia menyampaikam klarifikasi.
Berikut selengkapnya:
1. Saat ini saya sudah bukan lagi sebagai anggota Polri dan telah resmi mengundurkan diri dengan hormat atas permintaan sendiri, dengan pemberitaan yang beredar selain saya pribadi merasa tidak nyaman, tentu dengan mencatut institusi Polri hal ini menjadikan hal yang berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan secara kelembagaan
2. Saat ini saya masih berstatus sebagai CPNS pada Kemendiktisaintek dengan unit kerja Universitas Negeri Surabaya, kasus yang melibatkan elit salah satu partai politik tentu tidak dapat dipungkiri terdapat unsur politis baik secara langsung maupun tidak langsung, tentu sebagai ASN berdasarkan ketentuan dalam undang-undang dituntut untuk netral dari afiliasi partai politik manapun, dengan pemberitaan yang ada menimbulkan kesan bagi pembaca dan masyarakat luas pada umumnya terdapat keberpihakan pada partai politik tertentu, dan hal ini sangat merugikan diri saya
3. Dengan jejak digital yang ada tentu secara kelembagaan juga terdapat potensi resistensi jika Perguruan Tinggi Negeri dikaitkan dengan partai politik tertentu
4. Belum ada permohonan resmi yang diajukan kepada institusi saya berkenaan dengan pemberian keterangan ahli pada perkara yang sedang dihadapi Sdr. Hasto Kristiyanto
Dalam artikel ini, Tribunnews.com akan membahas profil Aditya Wiguna Sanjaya.
Profil Wiguna Sanjaya
Dikutip dari laman resmi Unesa, Aditya Wiguna Sanjaya lahir pada 28 September 1987 di Banyuwangi, Jawa Timur.
Sebagai dosen FH di Unesa, Aditya mengampu 15 mata kuliah.
Aditya diketahui sudah menjadi dosen FH Unesa kampus Magetan sejak Juni 2024.
Ia merupakan lulusan Sarjana Hukum Universitas 17 Agustus 1945 kampus Banyuwangi, tahun 2012.
Pada 2015, Aditya meraih gelar Magister Hukum dari Universitas Jember.
Lima tahun setelahnya, atau pada 2020, Aditya lulus Magister Hukum Litigasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Di tahun 2021, Aditya resmi meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Brawijaya.
Sebelum di Unesa, Aditya merupakan dosen paruh waktu di Universitas 17 Agustus 1945 kampus Banyuwangi sejak 2017 hingga 2024.
Di akun Instagramnya, Aditya menuliskan dirinya sebagai alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan Kader Bangsa Fellowship yang merupakan sekolah bagi pemimpin muda.
Dari LPDP, ia meraih beasiswa untuk menyelesaikan studi Doktor di Universitas Brawijaya.
Tak hanya Aditya, sang istri yang bernama Ajeng Negareni Damayanti, juga merupakan alumni LPDP.
Aditya dan Ajeng diketahui menikah pada 26 Agustus 2018. Kini, keduanya telah dikaruniai seorang putri.
Anggota Polri yang Lolos LPDP
Selain menjadi dosen, Aditya juga seorang anggota polisi.
Dalam pemberitaan Kompas.com pada 10 Maret 2022, Aditya disebutkan sebagai anggota Polresta Banyuwangi dan berpangkat Bripka
Aditya diketahui merupakan lulusan Sekolah Polisi Negara (SPN) Mojokerto tahun 2007.
Di tahun 2017, Aditya termasuk salah satu anggota Polri yang lolos mendapatkan beasiswa LPDP.
Melalui LPDP, ia melanjutkan studi Doktor Ilmu Hukum di Universitas Brawijaya dan lulus pada 2021.
Padahal, ketika itu, Aditya tengah menjalani studi Magister di UGM.
Pada 2020, setahun sebelum lulus Doktor, Aditya menyandang gelar cumlaude saat wisuda Magister.
"Saat itu saya kuliah di dua tempat. Alhamdulillah sekarang lulus semua. S2 di UGM lulus tahun 2020 dan yang LPDP di Universitas Brawijaya lulus tahun 2021," kisah Aditya, Rabu (9/3/2022).
Saat itu, selama kuliah S1 hingga S3, Aditya memang sengaja mengambil Bidang Ilmu Hukum dan kekhususan Hukum Pidana karena profesinya sebagai anggota Porlri.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tips Bripka Aditya Anggota Polresta Banyuwangi Lolos LPDP Kuliah S3, Tujuan Realistis hingga Pahami Isu Nasional
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Ilham Rian Pratama, Kompas.com/Rachmawati)
Catatan : Berita telah diperbarui dengan alasan, pihak Aditya memberikan hak jawab
Noel Terseret OTT KPK, Ikuti Jejak Hasto dan Tom Minta Ampunan Negara |
![]() |
---|
Cerita Hasto Kristiyanto Kembali Jadi Sekjen PDI Perjuangan Ikuti Jejak Politisi Sulsel Idrus Marham |
![]() |
---|
Ketika Hukum Dilecehkan: Kasus Silfester Matutina |
![]() |
---|
Amnesti dan Abolisi Hasto dan Tom Lembong Pukulan Penegakan Hukum Kita |
![]() |
---|
Agenda Perdana Hasto Kristiyanto saat Tak Masuk Struktur Kepengurusan Baru PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.