Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Syiar Ramadhan 2025

Rumahku Adalah Surgaku

Sesungguhnya rumah adalah tempat inspirasi, bagaimana kita menciptakan rumah yang bagus supaya kita bisa berpikir jernih, beribadah dengan tenang.

Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
YouTube Tribun Timur
RUMAHKU SURGAKU - Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar, Ustaz Kamaruddin Mustamin dalam Program Syiar Ramadhan Tribun Timur, Kamis (6/3/2025). Ust Kamaruddin membahas tentang Rumahku adalah Surgaku. 

Oleh:

Ustaz Kamaruddin Mustamin

Dosen Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar 

TRIBUN-TIMUR.COM - Rumah dalam Bahasa Arab disebut sebagai baitun, jamaknya buyutun artinya tempat tinggal.

Makanya ada ungkapan Baiti jannati, rumahku adalah surgaku.

Sesungguhnya rumah itu adalah tempat inspirasi, bagaimana kita harus menciptakan rumah yang bagus supaya kita bisa berpikir jernih, bisa kita beribadah dengan tenang.

Salah satu unsur yang harus dipenuhi rumah itu, pertama desainnya bagus, kedua tentu harus ada tamannya, ketiga kalau perlu ada kolam renang.

Kemudian parkiran, yang terpenting ada musala minimal ada tempat kita sujud.

Konsep rumah dalam Al-Quran disebutkan rumah adalah tempat tinggal supaya kita menjadi tenang, menjadi bahagia bahkan kita bisa menemukan inspirasi.

Misalnya seorang dosen ada tempat inspirasi bisa menulis. Kalau misalnya pengusaha mungkin ada lobi yang jadi tempat bernegosiasi. 

Ketika kita melihat bagaimana Rasulullah SAW membangun kehidupan keluarganya.

Pertama diciptakan Nabi adalah menciptakan kasih sayang.

Dia sangat mencintai istrinya.

Makanya kalau dia berkata kepada istrinya sangat lembah lembut karena istri itu harus kita panggil dengan nama-nama sayang, jangan kita kasar terhadap istri.

Istri harus dihadapi lemah lembut kalau istri marah cara menghadapinya kita diam.

Jangan dilawan supaya rumah kita Baiti Jannati.

Begitu juga istri menyapa suaminya cari panggilan khusus.

Kedua supaya rumah tangga menjadi Baiti jannati harus diperhatikan kebutuhan istri.

Misalnya berpakaian, handphone kalau memang kita mampu jangan kita abaikan istri, jangan kita kikir.

Terhadap istri harus pemurah karena rezeki kita itu di balik orang yang hebat, laki-laki yang hebat ada di balik perempuan yang hebat yang mengatur semua acara kita.

Berikut Nabi berpesan kepada istrinya sabar.

Ketika Rasulullah SAW pulang berdagang tidak sukses bisnisnya Nabi SAW bilang sabar dan istri juga sabar. 

Jadi tidak boleh marah-marah suami pulang bekerja lelah tiba-tiba kita sambut dengan marah.

Kemudian untuk mewujudkan rumahku adalah surgaku adalah rumah yang ditempati selalu mengaji.

Mumpung bulan Ramadan harus kita maksimalkan untuk selalu membaca Al-Qur'an supaya rumah kita menjadi Baiti Jannati.

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved