Opini Aswar Hasan
Kemunafikan Sistemik
Kita laksana dikepung pernyataan para pemimpin yang maknanya saling berpunggungan. Bertolak belakang.
Fenomena ini dapat membahayakan stabilitas negara, merusak kepercayaan publik, dan menghambat kemajuan sosial serta ekonomi. Ketika terjadi ketidaksesuaian antara Retorika dan Realitas di situlah terjadi kemunafikan.
Pemerintah sering mengeluarkan janji-janji besar tentang reformasi, keadilan sosial, dan kesejahteraan rakyat, tetapi dalam praktiknya, kebijakan yang diterapkan justru bertentangan dengan tujuan tersebut.
Misalnya, negara yang mengklaim demokratis tetapi masih membatasi kebebasan berpendapat dan melakukan represi terhadap oposisi atau kelompok lain yang tidak bersetuju.
Tanda kemunafikan sistemik lainnya adalah penerapan hukum yang tebang pilih.
Rakyat kecil diperlakukan dengan keras ketika melanggar aturan, sementara pejabat tinggi atau orang-orang berpengaruh dapat lolos dari jerat hukum meskipun melakukan pelanggaran serius.
Apakah kasus pagar laut itu termasuk salah satu contohnya? Silahkan ditelusuri.
Korupsi yang dilakukan secara terang-terangan dapat dikecam, tetapi sistem yang memungkinkan praktik suap, nepotisme, dan kolusi sering kali tetap berjalan tanpa hambatan.
Dalam beberapa kasus, korupsi bahkan menjadi bagian dari mekanisme birokrasi yang diterima secara luas.
Pemilihan umum mungkin tetap dilakukan, tetapi jika sistemnya telah diatur sedemikian rupa sehingga hanya menguntungkan kelompok tertentu, maka demokrasi menjadi ilusi belaka.
Pemimpin yang terpilih tidak benar-benar mewakili rakyat, tetapi lebih kepada kepentingan elite yang telah mengendalikan sistem.
Pemerintah sering kali menyatakan komitmennya terhadap kesejahteraan rakyat, tetapi kebijakan yang diterapkan lebih menguntungkan kelompok tertentu, terutama korporasi besar dan oligarki ekonomi.
Subsidi dan bantuan sosial bisa dikurangi dengan alasan efisiensi, sementara pengeluaran negara lebih banyak diarahkan ke proyek-proyek yang menguntungkan segelintir orang.
Juga ada janji akan membuka 19 juta lapangan kerja tapi nyatanya PHK dimana- mana.
Dampaknya
Akibat kemunafikan yang sistemik itu, terjadi ketidakpercayaan yang mendalam di kalangan rakyat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.