Polimarim
Kepala PPSDMPL dan Sesban PSDM Perhubungan Puji Fasilitas dan Laboratorium Polimarim AMI
Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Laut (PPSDMPL) saat ini Ahmad Muhdar berkunjung ke Polimarim AMI, Rabu (19/2/2025).
Tugas PPSDMPL lainnya di bidang Kerja Sama Internasional yakni menjalin kemitraan dengan berbagai institusi internasional untuk meningkatkan standar pendidikan dan pelatihan maritim di Indonesia.
Selain itu, PPSDMPL telah memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sejak 24 Januari 2022, yang memperkuat perannya dalam sertifikasi kompetensi di sektor pelayaran.
Melalui berbagai upaya ini, PPSDMPL berkontribusi signifikan dalam menciptakan SDM pelayaran yang profesional, kompeten, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Terbaru, PPSDM Hubla mengkoodinir Lembaga diklat kepelautan dalam kegiatan pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) Transportasi dan Logistik.
Fasilitas Mandatory Konvensi STCW
Sementara itu, sebagai salah satu Lembaga diklat kepelautan, Polimarim AMI sejauh ini mampu memenuhi persyaratan sesuai dengan Konvensi Internasional STCW (Standards of Training, Certification, and Watchkeeping) Amandemen Manila 2010.
Setiap lembaga pendidikan kepelautan di bawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut diwajibkan memiliki fasilitas dan laboratorium yang memadai untuk memastikan lulusan memiliki kompetensi yang diperlukan.
Beberapa fasilitas dan laboratorium yang secara mandatory atau berarti wajib, harus, atau keperluan meliputi; Simulator Navigasi (Bridge Simulator): Untuk melatih keterampilan navigasi dan manuver kapal.
Kemudian Laboratorium Mesin (Engine Simulator): Untuk praktik pengoperasian dan perawatan mesin kapal.
Simulator Komunikasi Maritim: Untuk melatih penggunaan peralatan komunikasi di kapal.
Laboratorium Keselamatan dan Penanggulangan Kebakaran: Untuk pelatihan prosedur darurat dan penanganan kebakaran di kapal.
Fasilitas Medis: Seperti poliklinik dengan peralatan lengkap yang telah mendapatkan persetujuan dari Ditjen Perhubungan Laut untuk pemeriksaan sertifikasi kesehatan pelaut.
Selain itu, lembaga pendidikan kepelautan harus menerapkan sistem manajemen mutu, seperti Quality Standard System (QSS), dan mendapatkan pengakuan manajemen mutu, misalnya sertifikasi ISO 9001:2008, untuk memastikan standar pendidikan dan pelatihan yang tinggi.
Penyediaan fasilitas dan laboratorium yang memadai ini bertujuan untuk memastikan bahwa lulusan memiliki kompetensi yang sesuai dengan standar internasional dan siap bersaing di industri maritim global. (*)
RTM Polimarim 2025: Tekankan Evaluasi, Mutu, dan Pengembangan Kampus |
![]() |
---|
128 Taruna Polimarim Uji Kompetensi, Direktur Tekankan Sertifikat BNSP Wajib Jadi Pendamping Ijazah |
![]() |
---|
Polimarim AMI Kenalkan 2 Prodi Baru, Sarjana Terapan dan Magister Terapan |
![]() |
---|
Polimarim Cetak 298 Lulusan Baru, 20 Persen Diterima Bekerja Sebelum Wisuda |
![]() |
---|
403 Taruna Baru Polimarim AMI Ikut Bela Negara, Digembleng 5 Hari di Rindam XIV Hasanuddin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.