Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Reshuffle Kabinet

Curhat Satryo Mundur Sebagai Mendikti Sebelum Dipecat, Ungkit Kinerjanya Selama 4 Bulan

Satryo Soemantri mengungkapkan alasannya memilih mengundurkan diri dari jabatannya 

Editor: Ansar
Tribunnews.com
RESHUFFLE KABINET - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto dan Satryo Soemantri Brodjonegoro di kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Rabu (19/2/2025).Satryo Soemantri Brodjonegoro mengungkapkan alasan dirinya memilih mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Mendikti Saintek. 

"Tadi saya dikontak di Bandung jam 9 (pagi)," kata Brian dalam konferensi persnya, Rabu (19/2/2025).

Lebih lanjut Brian menyebut, sebelumnya ia memang pernah melakukan pembicaraan dengan Prabowo terkait banyak hal.

Terutama terkait pembangunan Indonesia.

Namun tentang pelantikan sebagai Mendikti Saintek ini, Brian mengaku baru dikabari Rabu pagi.

"Tentu pembicaraan banyak hal ya, tentang pembangunan Indonesia dan sebagainya. Tapi untuk dikontak itu baru tadi pagi," terang Brian.

Setelah resmi dilantik menjadi Mendikti Saintek, Brian pun mengungkapkan harapan Presiden Prabowo kepadanya.

Brian menyebut, Presiden Prabowo ingin dirinya segera bekerja, terutama dalam melakukan langkah-langkah untuk mendukung program Presiden Prabowo.

"Intinya diminta segera bekerja, melakukan langkah-langkah yang perlu untuk mendukung program-program dari Pak Presiden," kata Brian.

Profil Satryo

Dinukil dari laman Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956.

Satryo adalah lulusan Ph.D di bidang Teknik Mesin, University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS) pada 1985.

Setelah itu, dirinya menjadi dosen Teknik Mesin di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Karier kepemimpinannya dimulai saat terpilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB 1992. 

Satryo lantas mengawali implementasi proses self evaluation, yang kemudian diadopsi ITB serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Ia juga merupakan seorang ilmuwan yang telah menerbitkan total 99 publikasi ilmiah.

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved