Headline Tribun Makassar
Appi dan Bupati Lutra 1 Kompi di Magelang
Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Wali Kota Makassar terpilih, Munafri Arifuddin (Appi) satu kompi dengan Bupati Luwu Utara terpilih, Andi Abdullah Rahim di retret (pembekalan) yang akan digelar di Kampus Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, 21-28 Februari 2025.
Keduanya tergabung dalam Kompi D, Peleton 3. Hanya mereka berdua yang berasal dari Sulsel. Selebihnya berasal dari daerah lain di Indonesia.
Sebelum menjalani retret, semua kepala daerah terpilih harus menjalani pemeriksaan kesehatan di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendgari), Jl Medan Merdeka Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (17/2).
Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (MULIA) juga telah menjalani pemeriksaan kesehatan.
Hasilnya, pasangan itu dinyatakan sehat dan siap dilantik pada Kamis 20 Februari 2025.
Baca juga: Retreat Magelang Bakal Satukan Visi Kepala Daerah Sulsel, Ini Agendanya
Pemeriksaan ini dilakukan guna memastikan kesiapan fisik dan mental sebelum memulai tugas besar mereka di Pemkot Makassar periode 2025-2030.
“Alhamdulillah, saya sudah mengikuti seluruh rangkaian pemeriksaan kesehatan. Hasilnya, saya dan Bu Aliyah dalam kondisi prima dan Insyaallah kita siap dilantik,” ujar Munafri.
Pria yang akrab disapa Appi itu menambahkan, dirinya sebelumnya telah melalui berbagai tahapan pemeriksaan kesehatan, termasuk saat kontestasi Pilkada 2024.
Kendati demikian, Appi tetap merasa santai dan siap menjalani proses pelantikan yang akan dilaksanakan oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara.
Dalam sesi pemeriksaan kesehatan, Munafri Arifuddin dipantau langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto.
Menurut Appi, pemeriksaan kesehatan ini merupakan bagian dari serangkaian tahapan jelang pelantikan kepala daerah dan wakil kepala daerah serentak.
Munafri-Aliyah akan resmi dilantik oleh Presiden Prabowo di Istana Negara, diikuti dengan serangkaian agenda penting, termasuk retret kepemimpinan di Akmil Magelang.
“Setelah pelantikan, kami langsung menjalani retret kepemimpinan di Akmil Magelang sebagai bagian dari persiapan mengemban tugas dan amanah yang telah diberikan oleh masyarakat Makassar,” jelas Munafri.
Sebelum pelantikan, pasangan MULIA juga mengikuti rangkaian kegiatan seperti gladi bersih dan gladi kotor pada 18 dan 19 Februari 2025.
Semua tahapan ini bertujuan untuk memastikan pelantikan berjalan lancar dan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Kementerian Dalam Negeri.
Selain itu, Appi juga mengimbau masyarakat Makassar untuk terus memberikan dukungan agar proses pelantikan dan masa kepemimpinan mereka berjalan sukses.
Terlebih Munafri-Aliyah berkomitmen akan fokus pada visi dan misi yang telah dicanangkan selama kampanye.
"Pelantikan ini bukan hanya momen penting bagi kami, tapi juga untuk seluruh masyarakat Makassar. Kami siap mengabdi untuk Kota Makassar yang lebih baik,” pungkas Appi.
Kolesterol Tinggi
Sementara itu, Bima Arya mengatakan, dari hasil pemeriksaan kesehatan kepala daerah terpilih, sebanyak 30 persen dari mereka memiliki kadar kolesterol tinggi.
Agar mereka tetap aman menjalani proses retret, Kemendagri menyesuaikan kegiatan sedemikian rupa agar kepala daerah pengidap kolesterol tinggi dapat tetap beraktivitas dengan lancar.
"Secara keseluruhan juga kami pantau semua, ada sekitar 30 persen yang kolesterolnya di atas rata-rata, di atas 200, dan ada juga yang angka asam urat dan juga kadar gula itu agak sedikit di atas. Walaupun secara menyeluruh sehat, dan tidak ada gejala, tapi angka-angka itu tetap kita jadikan atensi untuk kita lakukan terus observasi," ujarnya.
Selain kadar kolesterol hingga asam urat, Bima Arya mengatakan, pihaknya juga akan memberikan perhatian tertentu kepada kepala daerah yang memiliki riwayat penyakit dan baru menjalani operasi dalam satu semester belakangan.
"Ada beberapa kepala daerah yang kami berikan atensi khusus, karena memiliki riwayat operasi enam bulan, dalam jangka waktu enam bulan, enam bulan yang lalu, ada operasi jantung misalnya, dan ada beberapa operasi yang lain," ucapnya.
Dia menjelaskan kepala daerah tersebut akan diberikan tanda khusus seperti pita agar lebih mudah diobservasi dan mendapatkan atensi saat mengikuti kegiatan retret di Akmil Magelang.
"Walaupun kemudian dokter merekomendasikan bahwa yang bersangkutan aman, artinya memenuhi syarat untuk mengikuti program retret di Magelang, tetapi kami membedakan mereka, menandai mereka untuk diberikan atensi, jadi ada ciri khusus, seperti pita misalnya, sehingga bisa secara kasat mata melihat yang memerlukan atensi tadi," ucapnya.
Selain itu, kepala daerah tersebut juga diberikan keleluasaan saat mengikuti aktivitas retret agar kesehatannya tetap terjaga.
"Mereka pun tentu kami berikan keleluasaan dan kelonggaran untuk menyesuaikan dengan program-program yang sifatnya tidak terlalu fisik, dan jangan sampai lelah karena kesehatan yang utama," jelasnya.
Jadi, kepala daerah terpilih yang mengidap kolesterol tinggi, asam urat, maupun kadar gula daerah tinggi, tetap mengikuti retret di Akmil tanggal 21 sampai 28 Februari nanti.
Hanya saja, ada toleransi dan atensi khusus bagi kepala daerah terpilih yang punya keterbatasan kondisi kesehatan semacam itu.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.