Opini
Rencana Besar Anggaran Lebar
Sampai saat ini, perbincangan akan proses eksekusi dan anggaran dari program MBG ini makin gencar.
Oleh:
Inosensius Enryco Mokos
Peneliti Komunikasi Pendidikan, Politik, Publik dan Budaya
TRIBUN-TIMUR.COM - Polemik dan perbincangan tentang Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program unggulan dari pemerintahan Presiden Prabowo memang masih panas.
Sampai saat ini, perbincangan akan proses eksekusi dan anggaran dari program MBG ini makin gencar dan sering terjadi sebagai buntut dari ditambahnya anggaran MBG yaitu Rp100 triliun dari anggaran sebelumnya Rp71 triliun.
Maka anggaran MBG menjadi Rp171 triliun.
Padahal, untuk eksekusinya yang baru berjalan sebulan anggaran yang sudah dikucurkan dan dipakai belum terdengar sama sekali oleh masyarakat umum seberapa besar.
Tidak adanya transparansi dari penggunaan anggaran MBG di bulan januari ini.
Berita dan topik tentang MBG memang penuh dengan drama dan sensasionalitas.
Dari awal muncul program ini dalam debat calon presiden sampai hari ini masih terus menjadi topik panas yang dibicarakan banyak orang mulai dari pakar ekonomi, gizi dan masyarakat umum.
Kali ini, perbincangan MBG adalah seputar anggaran fantastis baru, yang mana dari hal tersebut banyak anggaran dari kementerian lain yang sebenarnya krusial malah dipangkas untuk memenuhi kebutuhan anggaran MBG ini.
Misalnya saja untuk Kementerian PU anggarannya dipotong hampir Rp80 triliun.
Peran Kementerian PU sangat vital di Indonesia, dan jika anggarannya dipotong akan berdampak pada masyarakat juga.
BMKG juga mendapatkan pemotongan anggaran.
Padahal sektor BMKG sangat vital untuk Indonesia saat ini ditengah perubahan cuaca yang tidak menentu yang sebenarnya membutuhkan teknologi mutakhir sehingga bisa membantu BMKG memberikan informasi kepada masyarakat Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.