Banjir Maros
6 Jam Anggota DPRD Sulsel Tembus Macet Makassar-Maros, Desak Solusi Banjir
Anggota DPRD Sulsel Andi Patarai Amir mendesak solusi atas banjir Maros setelah terjebak macet berjam-jam di Maros
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Anggota DPRD Sulsel Andi Patarai Amir memutuskan jalan kaki setelah berjam-jam terjebak macet.
Politisi Golkar itu meninggalkan gedung DPRD Sulsel sekitar pukul 19.30 Wita Selasa (11/2/2025).
Ia pulang ke rumahnya menuju Macopa Maros.
Jalur Makassar-Maros ternyata macet total akibat banjir.
Hingga pukul 22.00 Wita, Andi Patarai Amir masih terjebak macet di jalan.
Ia pun memutuskan berjalan kaki meninggalkan mobilnya.
"Saya tinggalkan Kota Makassar pukul 19.30 Wita sampai di rumah hampir pukul 02.00 dini hari, mobilku sampai di rumah pukul 07.00 pagi," kata Andi Patarai Amir kepada Tribun Timur Rabu (12/2/2025).
Mantan Ketua DPRD Maros itu berharap ada solusi dari pemerintah terkait mengatasi banjir.
Banjir memutus akses transportasi lintas kabupaten.
"Kasihan masyarakat yang ingin melintas pulang ke kampungnya yang melintasi Kabupaten Maros," kata Patarai.
"Ini harus butuh perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasi banjir di Maros. Karena dampaknya bukan cuma masyarakat Maros tetapi masyarakat Sulsel," tegas Patarai Amir.
Ia melihat, banjir Maros kali ini lebih parah dibandingkan banjir-banjir sebelumnya.
"Kalau tidak mandapat perhatian pemerintah saya yakin ke depan lebih parah lagi banjirnya," kata Patarai Amir.
Jalan Protokol Maros Lumpuh Total, Pengguna Terjebak 15 Jam
Arus lalu lintas di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan lumpuh total, Rabu (12/2/2025).
Kendaraan dari arah Kabupaten Maros maupun Kota Makassar tidak bisa melintas.
Jalan protokol di depan Kantor Bupati terendam air hingga ketinggian sekitar 50 cm.
Tak hanya di depan Kantor Bupati, jalan protokol di depan Grandmall Maros juga terendam.
Salah satu pengguna jalan, Sudirman mengaku sudah terjebak di jalan selama kurang lebih 15 jam.
“Saya terjebak sejak tengah malam dan sampai saat ini kendaraan belum bisa bergerak,” ujarnya.
Ia menyebutkan penumpukan kendaraan terjadi mulai dari batas kota Makassar hingga depan Kantor Bupati Maros.
“Untungnya, ada warga yang berbagi makanan bagi para pengguna jalan,” tambahnya.
Pengendara lainnya, Ihlasul Amal, mengaku terpaksa mengungsi di Masjid Almarkaz Al-Islami Maros karena kendaraan yang tidak bisa bergerak sama sekali.
“Saya terjebak dari daerah Tambua sampai depan Kantor Bupati, tapi karena saya lihat kondisi semakin parah, saya balik mobil ke Masjid Almarkaz untuk istri saya,” ujarnya.
Saat ini, 14 kecamatan di Kabupaten Maros sudah terendam banjir.
Hal ini dipicu oleh tingginya curah hujan dan kondisi air yang sedang pasang.
Bupati Maros, Chaidir Syam menyebutkan kondisi ini lebih parah dibandingkan banjir pada akhir tahun 2019 dan 2024 lalu.
Chaidir menyebutkan ketinggian air kini mencapai 2 meter di daerah pesisir dan bantaran sungai seperti Kecamatan Maros Baru dan Kecamatan Lau.
“Bahkan sejumlah jalan protokol juga terendam banjir,” katanya.(*)
Chaidir Syam Naik Heli Mabes Polri Pantau Lokasi Rawan Longsor-Banjir Maros |
![]() |
---|
Harga Sayur dan Ikan Melonjak Pascabanjir, Ikan Air Tawar Naik Rp 75 Ribu Per Kilogram |
![]() |
---|
Banjir Terjang Jalan Nasrun Amrullah Maros, Aspal 15 Meter Terangkat |
![]() |
---|
Jalan Depan Kantor Bupati Maros Bisa Dilintasi Lagi Setelah Terblokir Puluhan Jam |
![]() |
---|
Viral Truk Ayam Potong Diserbu Warga karena Tertahan di Maros Sulsel |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.