Harga Sayur dan Ikan Melonjak Pascabanjir, Ikan Air Tawar Naik Rp 75 Ribu Per Kilogram

TRIBUNMAROS.COM, MAROS – Harga ikan dan sayuran di Pelelangan Ikan (TPI) Labuang, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, melonjak tajam setelah banjir besar melanda wilayah tersebut selama hampir sepekan. 

Keterbatasan stok akibat terganggunya distribusi membuat harga meroket.

Salah satu warga, Astri mengeluhkan harga ikan yang naik hingga dua kali lipat.

“Biasanya Rp50 ribu bisa dapat 10 ekor ikan, sekarang cuma 5 ekor. Tapi tetap beli karena ini kebutuhan sehari-hari,” katanya di TPI Labuang, Minggu (16/2/2025).

Pedagang juga merasakan dampak lonjakan harga ini. 

Menurut salah satu pedagang, Celle, harga beli dari pemasok kini mencapai Rp1,5 hingga Rp2 juta rupiah per gabus kotak, naik dari sebelumnya Rp 1 juta rupiah.

Ikan laut seperti banyar, katamba, layang, merah, sunu, serta berbagai jenis kerang dan cumi-cumi menjadi primadona di pelelangan.

"Nelayan banyak yang tidak melaut karena cuaca buruk, jadi stok ikan berkurang dan harga naik, diperparah juga dengan banjir besar yang terjadi beberapa hari sampai pelelangan ini ditutup karena banjir" jelasnya.

Selain itu, ikan air tawar seperti nila, bandeng, dan mujair juga ikut mengalami kenaikan harga.

"Untuk ikan air tawar sebelumnya Rp30 ribu perkilo kini naik Rp50 bahkan Rp75 ribu perkilo tergantung ukuran," tambahnya.

Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada ikan, tetapi juga pada komoditas sayuran. 

Harga cabai rawit kini menyentuh Rp70 ribu rupiah per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp25 ribu rupiah.

Sementara itu, harga bawang putih naik dari Rp30 ribu ke Rp50 ribu per kilogram, dan bawang merah dari Rp25 ribu menjadi Rp40 ribu rupiah per kilogram. (*)