Banjir Makassar
260 Warga Bantaran Sungai Jeneberang Jl Mallengkeri 3 Makassar Mengungsi Akibat Banjir
Polisi bersama potensi SAR yang ada juga berpatroli menerjang rendaman banjir guna mengimbau warga meninggalkan rumah segera.
Penulis: Muslimin Emba | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Polisi terus mengimbau warga bantaran Sungai Jeneberang, Jl Mallengkeri 3, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, agar segera mengungsi, Selasa (11/2/2025) malam.
Imbauan itu disampaikan ke warga seiring meningkatnya debit air sungai akibat dibukanya pintu bendungan Bili-bili, Kabupaten Gowa.
Imbauan disampaikan melalui pengeras suara Masjid Al Ikhlas yang juga dijadikan posko pengungsian.
Selain itu, polisi bersama potensi SAR yang ada juga berpatroli menerjang rendaman banjir guna mengimbau warga meninggalkan rumah segera.
"Disampaikan kepada warga yang masih ada di rumahnya untuk segera ke masjid atau ke tempat yang lebih tinggi," imbuh Bhabinkamtibmas setempat.
Kapolsek Tamalate Kompol Syarifuddin, mengatakan warga sengaja diimbau untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak inginkan.
"Informasi terakhir dari kepala desa Bili-bili Kabupaten Gowa, dari tadi siang, akibat hujan begitu deras kemudian debit air semakin tinggi makanya pintu air bendungan Bili-bili dibuka," kata Syarifuddin.
Baca juga: BREAKING NEWS: Debit Air Sungai Jeneberang Meningkat, Ratusan Warga Jl Mallengkeri 3 Mengungsi
Sejauh ini, kata Syarifuddin, sudah terdapat 260 warga mengungsi akibat banjir yang merendam pemukiman warga bantaran sungai
"Data sementara sudah ada 260 jiwa dari 73 kepala keluarga yang mengungsi," ungkapnya.
Kekurangan Pasokan MakananĀ
Warga bantaran Sungai Jeneberang, Jl Mallengkeri 3, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, mengaku belum mendapat bantuan makan sejak siang.
"Mulai dari tadi pagi ini belum makan ini, karena mauki masak tidak ada kompor kasihan," kata Sugiati Dg Sugi ditemui di posko pengungsian Masjid Al Ikhlas, Jl Mallengkeri 3, Makassar, Selasa (11/2/2025) malam.
Sugiati yang lima tahun terakhir tinggal di bantaran Sungai Jeneberang, mengaku mengungsi bersama empat anggota keluarganya.
"Kalau rumahku saya terendam sudah sampai lutut tadi siang. Padahal sudah rumah panggung itu," ujarnya.
Sementara itu Ketua RT setempat, Erlinawati mengatakan, bantuan makanan sudah masuk sore tadi.
Hanya saja kata dia, bantuan makanan yang ada tidak mencukupi lantaran jumlah pengungsi terus bertambah.
"Sudah ada bantuan makanan tadi dibagikan. Cuman belum cukup karena kan jumlah warga yang mengungsi ini terus bertambah," kata Erlinawati.
Dirinya pun mengaku masih sementara mendata jumlah pasti pengungsi untuk dilaporkan ke Dinas Sosial Kota Makassar.
Hal senada diungkapkan Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Ita Isdiana Anwar saat ditemui di lokasi.
Ia mengaku, pihaknya belum bisa mendirikan dapur umum malam ini lantaran, belum mengetahui jumlah pasti pengungsi yang masih sementara didata.
"Dapur umum, kami punya SOP di Dinas Sosial selama tiga hari. InsyaAllah kami mulai besok di makan siang karena kami belum mendapatkan jumlah pasti," ucapnya.
Saat ini, lanjut Ita, pihaknya bersama instansi terkait fokus mengimbau warga bantaran sungai untuk mengungsi.
Pasalnya, debit air Sungai Jeneberang terus meningkat seiring dengan dibukanya pintu bendungan Bili-bili.
"Imbauan kami semoga masyarakat sadar sesadar-sadarnya bagaimana menyelamatkan diri, jangan bertahan di rumahnya," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Ratusan warga bantaran Sungai Jeneberang, Jl Mallengkeri 3, Kelurahan Mangasa, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, mengungsi akibat banjir, Selasa (11/2/2025) malam.
Mereka mengungsi di Masjid Al Ikhlas, yang posisinya lebih tinggi dari pemukiman yang terendam.
Pantauan tribun di lokasi, warga mengungsi membawa pakaian dan selimut.
Beberapa lainnya, turut membawa peralatan elektronik lantaran takut terendam banjir.
Selain itu, personel Polsek Tamalate yang tiba di lokasi terus mengimbau warga agar mengungsi.
Pasalnya, debit air terus tinggi seiring dibukanya pintu bendungan Bili-bili Kabupaten Gowa.
"Diimbau kepada warga yang masih bertahan di rumahnya segera tinggalkan rumah, air sungai Jeneberang terus naik karena pintu bendungan Bili-bili dibuka," imbuhnya melalui pengeras suara masjid.
Selain itu, sejumlah potensi SAR yang hadir juga berpatroli mengimbau warga yang bertahan dalam rumah agar segera mengungsi.(*)
Appi Soroti Banjir di Jl AP Pettarani dan Urip Sumoharjo Makassar, Cari Solusi dengan BBWS |
![]() |
---|
83 Warga Blok 8 Perumnas Antang Makassar Masih Mengungsi di Masjid Akibat Banjir |
![]() |
---|
217 Warga Perumnas Antang Makassar Masih Mengungsi Akibat Banjir, Butuh Air Minum dan Popok Bayi |
![]() |
---|
Munafri-Aliyah ke Korban Banjir Makassar, Bahas Solusi Permanen |
![]() |
---|
20 Personel Damkarmat Makassat Turun Evakuasi Buaya Panjang 4 Meter di Manggala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.