LSABS ParewaBessi dan Barisan Bhinneka Tunggal Ika Meriahkan Arak-Arakan Jappa Jokka di Makassar
Acara arak-arakan dewa merupakan ritual budaya Tionghoa yang telah berlangsung turun-temurun. diikuti 12 vihara, kelenteng, dan cetiya
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Menyambut Tahun Baru Imlek 2547/2025, Lembaga Seni Adat dan Budaya Sulawesi (LSABS) ParewaBessi turut memeriahkan acara Jokka Jappa Arak-Arak 17 Dewa yang digelar sebagai bagian dari Festival Cap Go Meh 2025.
Acara ini diprakarsai oleh Walubi Sulawesi Selatan dan diikuti oleh 11 vihara se-Makassar. Festival ini tidak hanya menjadi ajang budaya, tetapi juga simbol kerukunan antarumat beragama dan lintas etnis di Kota Daeng pada Sabtu (8/2).
LSABS ParewaBessi tergabung dalam Barisan Bhinneka Tunggal Ika, sebuah kelompok yang mencerminkan persatuan dalam keberagaman. Barisan ini terdiri dari berbagai komunitas budaya dan agama, menampilkan kebersamaan yang harmonis di tengah perbedaan.
Ketua LSABS, Andi Ashari ST, menyampaikan harapannya agar acara ini dapat memperkuat harmoni antarumat beragama dan keberagaman budaya di Makassar.
“Semoga melalui kegiatan ini, tercipta harmoni antarumat beragama dalam ragam budaya yang ada,” ujar Andi Ashari ST.
Acara arak-arakan dewa merupakan ritual budaya Tionghoa yang telah berlangsung turun-temurun. Dalam prosesi ini, 12 vihara, kelenteng, dan cetiya mengarak 17 Kio (tandu dewa-dewi/leluhur) mengelilingi jalan-jalan utama di Makassar, seperti Jalan Sulawesi, Sangir, Irian, dan Ahmad Yani. Ritual ini bertujuan memohon perlindungan dan keselamatan bagi kota serta masyarakat Makassar.
Festival Cap Go Meh 2025 dihadiri oleh sekitar 5.000 hingga 6.000 peserta dari berbagai organisasi budaya dan agama.
Barisan Bhinneka Tunggal Ika, yang diprakarsai oleh PD INTI Sulawesi Selatan, menjadi salah satu highlight acara.
Barisan ini melibatkan 13 organisasi, termasuk Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI), Generasi Muda Indonesia Tionghoa (Gema), Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI), Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin), dan LSABS ParewaBessi.
Selain prosesi arak-arakan, Festival Cap Go Meh 2025 juga menampilkan berbagai pertunjukan budaya yang memperkaya khazanah keberagaman di Makassar. Acara ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antarkomunitas, tetapi juga sarana untuk memperkenalkan kekayaan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas.
Melalui partisipasinya, LSABS ParewaBessi berharap dapat terus mendorong terciptanya kedamaian dan keharmonisan di tengah masyarakat. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung kegiatan yang mempererat hubungan antarumat beragama dan lintas etnis,” tambah Andi Ashari ST.
Festival Cap Go Meh 2025 menjadi bukti nyata bahwa Makassar adalah kota yang menghargai keberagaman dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, acara ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menciptakan harmoni dalam keberagaman.
Lima Jam di Kedai Tujuh Belas, Leonard Eben Ezer Bocorkan Evaluasi Beasiswa Doktor Jaksa di Unhas |
![]() |
---|
Kata Manajemen PSM Makassar Soal Laga PSM Makassar Tak Pernah Disiarkan |
![]() |
---|
Infografis: Harga Jersey Klub Super League Musim 2025/2026, Persib Bandung dan PSM Makassar Termahal |
![]() |
---|
Selamat Jalan Syamsul Bin Sampe, Mengabdi di Tribun Timur hingga Nafas Terakhir |
![]() |
---|
In Memoriam Puang Ramma |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.