Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Prof Hasnawi Haris Resmi Lantik Pengurus PGRI Sulsel Periode 2024-2029, Ada Dewan Pakar

Skuad baru PGRI Sulsel di bawah kepemimpinan Prof Hasnawi Haris, ada dewan pakar, Dewan Kehormatan Guru Indonesia

Editor: Ari Maryadi
PGRI Sulsel
PELANTIKAN PENGURUS. Prof Hasnawi Haris resmi melantik pengurus PGRI Sulsel periode 2024-2029 di Aula lt 7 Universitas Ciputra, CPI Makassar Sabtu (8/2/2025). Pengurus terdiri dari dewan pakar hingga badan kerja sama. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Prof Hasnawi Haris resmi melantik pengurus PGRI Sulsel periode 2024-2029.

Pengambilan sumpah dan janji digelar di Aula lantai 7 Universitas Ciputra, CPI Makassar Sabtu (8/2/2025).

Pengurus PGRI Sulsel akhirnya terbentuk dua bulan setelah gelaran konferensi Jumat (6/12/2024) lalu.

Prof Hasnawi Haris didaulat kembali jadi ketua PGRI Sulsel.

Ia didampingi Dr. Abdi, M.Pd sebagai sekretaris.

Latar belakangnya yakni Ketua Badan Akreditasi Sekolah, PAUD, Pendidikan dasar, dan menengah.

Dr Abdi juga merupakan akademisi Universitas Muhammadiyah Makassar.

Skuad baru PGRI Sulsel terdiri dari dewan pakar, Dewan Kehormatan Guru Indonesia (DKGI), Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH), Lembaga Kajian Kebijakan Pendidikan (LKKP), Perempuan PGRI, Asosiasi Profesi dan Keahlian Sejenis (APKS), Badan Usaha PGRI, PGRI Smart Learning and Character Centre (PSLCC), dan Badan Khusus Kerjasama.

Prof Hasnawi Haris bersama tim formatur menggodok susunan pengurus selama sebulan.

Pada periode kali ini, Prof Hasnawi Haris didampingi lima wakil ketua.

Ketua, sekretaris, dan lima wakil ketua sebelumnya telah dilantik jadi pengurus PGRI Sulsel oleh PB PGRI.

Wakil Ketua I dipercayakan kepada Dr Andi Ibrahim. Latar belakangnya yakni Sekretaris Dinas Pendidikan Sulsel.

Kemudian Wakil Ketua II diamanahkan kepada Prof Dr. Muhlis Madani. Latar belakangnya yakni Guru Besar Administrasi Publik Unismuh.

Selanjutnya Wakil Ketua III diamanahkan kepada Nursalam, S.Pd, M.Pd. Ia jadi wakil ketua sebagai perwakilan kepala sekolah.

Wakil Ketua selanjutnya yakni Dr. Muhammad Basri. Latar belakangnya birokrat Dinas Kearsipan Sulsel.

Satu wakil ketua lainnya dipercayakan kepada Juhrah, S.AP sebagai perwakilan perempuan.

Latar belakangnya mantan kepala balai diklat keagamaan.

Asa Perkuat Keberpihakan PGRI Kepada Guru

Hasnawi Haris, menegaskan komitmennya untuk memperkuat keberpihakan organisasi kepada para guru dan tenaga kependidikan di periode kedua kepemimpinannya.

Hal tersebut disampaikan dalam pidatonya setelah secara resmi terpilih kembali sebagai Ketua PGRI Sulsel.

Prof Hasnawi melihat pentingnya optimalisasi peran Biro Informasi dan Komunikasi (Infokom) PGRI Sulsel untuk memperkuat hubungan dengan media, serta menyampaikan program dan kegiatan PGRI kepada publik.

“Selama lima tahun terakhir, saya melihat biro ini belum cukup efektif dalam bermitra dengan media. Ke depan, saya harap hubungan ini dapat diperkuat untuk mendukung berbagai kegiatan di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota,” ujarnya.

Menurut Prof Hasnawi, PGRI memiliki tiga jati diri utama yakni sebagai organisasi profesi, organisasi perjuangan, dan organisasi ketenagakerjaan.

Ketiga fungsi ini menjadi landasan dalam memperjuangkan hak guru dan tenaga kependidikan.

“Sebagai organisasi perjuangan, PGRI berkomitmen memperjuangkan pengangkatan tenaga honorer menjadi P3K. Sementara itu, sebagai organisasi profesi, PGRI terus mendorong peningkatan kompetensi guru dan kepala sekolah melalui pelatihan-pelatihan,” tambahnya.

Di periode kedua ini, Prof Hasnawi bersama pengurus lainnya, bertekad untuk memperkuat branding PGRI sebagai organisasi yang berpihak pada guru.

Salah satu fokus utama adalah mengawal regulasi yang mendukung peningkatan kesejahteraan guru serta perlindungan hukum.

Ia menekankan bahwa perlindungan hukum bagi guru merupakan aspek penting yang akan terus dikawal oleh PGRI.

“Kami memiliki Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) PGRI Sulsel untuk mendampingi dan membela guru yang menghadapi permasalahan hukum. Selain itu, kami akan mendorong lahirnya Undang-Undang Perlindungan Guru, yang sejalan dengan Undang-Undang Perlindungan Anak,” tegasnya.

Ke depan, PGRI Sulsel juga akan bersinergi dengan berbagai pihak, untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan.

“Dengan kurikulum baru yang akan diterapkan pada 2025, kami akan memastikan kompetensi guru terus ditingkatkan. Namun, di saat yang sama, kesejahteraan dan perlindungan hukum mereka juga harus menjadi perhatian utama,” pungkasnya.

PGRI Sulsel berharap kolaborasi dengan pemerintah dan berbagai stakeholder dapat memperkuat peran guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan bangsa.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved