Pembangunan Flyover Tompo Ladang Molor Sebulan, Kontraktor Kena Denda Ratusan Juta Tiap Hari

TRIBUNMAROS.COM, MAROS - Pembangunan jalan layang atau flyover Tompoladang, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan belum juga rampung.

Padahal, proyek ini seharusnya selesai pada Desember 2024.

Artinya, sudah lebih dari sebulan proyek multiyears ini molor.

Akibatnya, pihak kontraktor pun terpaksa membayar denda atas keterlambatan pengerjaan ini.

PPK 3.1 Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel, Irwan AR mengatakan denda yang dikenakan bisa mencapai ratusan juta tiap harinya.

Kendati demikian, dirinya enggan menyebutkan jumlah pasti denda yang dikenakan pada pihak kontraktor tersebut.

“Pemberian kesempatan masa denda, iya (dendanya ratusan juta),” sebutnya.

Ia menyebutkan saat ini proyek flyover pernghubung Kabupaten Maros-Bone ini sudah hampir rampung.

Diperkirakan, pengerjaan akan mencapai 100 persen bulan Februari ini.

“Sudah hampir rampung, insyaallah segera pengecoran lantai terakhir dalam waktu dekat,” bebernya.

Sementara itu Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksana Jalan Nasional (PJN) Wilayah III Sulsel, Malik mengatakan cuaca buruk menjadi kendala utama yang menghambat kelancaran proses pengerjaan.

“Makanya diupayakan bulan ini rampung, supaya bisa dilewati,” imbuhnya.

Malik mengatakan fly over yang dibangun ini memiliki panjang sekitar 400 meter.

"Panjangnya 400 meter, lebarnya 14 meter," ujarnya.

Pembangunan fly over ini, kata dia memakan anggaran Rp130 M.

Malik menyebutkan pembangunan sudah dimulai sejak Juli 2023.

Dia menambahkan pembangunan fly over ini merupakan upaya dalam mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di lokasi tersebut.

Uji coba telah dilakukan pada awal Desember 2024 lalu.