Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wabah PMK Hantui Peternak, 773 Sapi dan Kerbau di Takalar Terjangkit

Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Takalar mencatat sebanyak 773 kasus terjadi sampai Januari 2025.

Penulis: Makmur | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/MAKMUR
Petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Takalar vaksinasi sapi. 

TRIBUN-TAKALAR.COM, TAKALAR - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak merebak di Takalar.

Data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Takalar mencatat sebanyak 773 kasus terjadi sampai Januari 2025.

Wabah PMK banyak menyerang sapi dan kerbau.

Dokter Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Takalar, dr Mira mengatakan wabah PMK masuk ke Takalar melalui ternak yang dibeli dari daerah yang lebih dulu terkena wabah.

Seperti Makassar, Gowa dan Tana Toraja.

"Ternak (sapi dan kerbau) yang dibeli pedagang atau peternak dari luar Takalar yang ternyata terkena PMK," jelasnya dr Mira, Senin (27/1/2025).

Dokter Mira menyebut penyebaran PMK termasuk cepat dan mudah. 

Wabah virus PMK menyebar melalui udara dan sarana dan prasarana peternakan.

Peningkatan kasus PMK di Takalar mulai terjadi pada Desember 2024.

"Gejalanya demam, keluar Air liur yang berlebihan, luka atau lesi di mulut dan lidah, dan luka pada kuku," jelasnya.

Tapi meski mudah menyebar, tingkat kesembuhan PMK juga tinggi. Selain itu, PMK juga tidak menular ke manusia.

"Sebagai informasi tambahan, PMK tidak zoonosis (tidak menular ke manusia). Walaupun penularan PMK cepat tapi kesembuhan PMK juga tinggi," katanya.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Kesehatan Hewan Takalar, Haris mengatakan pihaknya telah melakukan vaksinasi dan pengobatan untuk menanggulangi mewabahnya penyakit ini.

Selain itu, katanya, dilakukan sosialisasi pencegahan PMK ke peternak di desa-desa.

"Dilakukan pengobatan pada ternak yang sakit, penyemprotan dan pemberian desinfektan, vaksinasi pada ternak yang sehat, dan sosialisasi dan koordinasi (KIE) tentang PMK ke peternak dan pemerintahan desa," katanya.

Haris menghimbau kepada peternak untuk melaporkan jika ternaknya mengalami gejala PMK.

"Bisa langsung menghubungi kantor dinas, petugas paramedis yang bertugas di wilayah tersebut, atau bisa menghubungi pemerintah setempat," katanya.(*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved