Aliansi Wija to Luwu Demo
BREAKING NEWS: Aliansi Wija to Luwu Aksi di Batas Palopo-Luwu, Desak Pemekaran Luwu Tengah di 2025
Aliansi Wija to Luwu lakukan aksi di batas Palopo-Luwu, tuntut pemekaran Luwu Tengah di tahun 2025. Aksi ini bertepatan dengan HJL ke-757.
Penulis: Muh. Sauki Maulana | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU – Aliansi Wija to Luwu menggelar aksi demonstrasi di Jembatan Miring, batas Kota Palopo menuju Kecamatan Walenrang, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Kamis (23/1/2025).
Aksi ini bertepatan dengan peringatan Hari Jadi Luwu (HJL) ke-757 dan Hari Perlawanan Rakyat Luwu (HPRL) ke-79.
Dari pantauan Tribunluwu.com, sekitar 70 orang massa aksi menuntut agar pemerintah segera mekarakan Luwu Tengah pada tahun 2025.
Massa aksi membentangkan spanduk bertuliskan 'Luwu Tengah harga mati'.
Salah satu orator menyebutkan bahwa pemekaran Luwu Tengah sangat dibutuhkan, terutama karena adanya kesenjangan pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat di Walenrang dan Lamasi.
“Aksi ini juga untuk memberitahukan dan memberi perhatian bahwa pemekaran Luwu Raya sangat dibutuhkan warga Walenrang dan Lamasi. Sudah puluhan tahun masyarakat di sini merasakan kesenjangan pembangunan,” ujarnya.
Orasi berlanjut dengan tuntutan agar Presiden RI, Prabowo Subianto, segera mencabut moratorium Daerah Otonomi Baru (DOB) dan melaksanakan pemekaran daerah secara bertahap.
"Meminta Presiden Indonesia agar mencabut moratorium DOB dan menjalankan pemekaran daerah secara bertahap," imbuhnya.
Orator tersebut menegaskan bahwa perjuangan pemekaran Luwu Tengah yang diwariskan para pendahulu akan terus disuarakan.
“Vox populi, vox dei, suara rakyat adalah suara Tuhan. Maka dari itu, kita mendesak agar tuntutan kita bisa segera direalisasikan,” tandasnya. (*)
Laporan Jurnalis Tribun Timur, Muh Sauki Maulana
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.