Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Badut Makassar Lelah Mencari Nafkah: Perjalanan Penuh Arti Daeng Rau

Namanya Daeng Rau, seorang badut tua yang berusia 65 tahun asal Mangasa, sebuah kawasan urban kecil yang terletak di perbatasan Gowa dan Kota Makassar

Editor: Sudirman
Ist
Seorang badut yang ada di Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM – Badut sejatinya riang gembira, namun tidak dengan badut tua Makassar ini. Ia mulai lelah.

Di tengah hiruk-pikuk Kota Makassar, sosok seorang badut tua dengan kostum warna-warni tampak berjalan perlahan, melewati sudut-sudut kota yang mulai terik.

Namanya Daeng Rau, seorang badut tua yang berusia 65 tahun asal Mangasa, sebuah kawasan urban kecil yang terletak di perbatasan Gowa dan Kota Makassar

Pada Kamis (23/1/2025), di tengah kelelahan fisik dan batin, ia masih setia mengenakan kostum badut untuk mencari nafkah.

Tribun tak sengaja bertemu pagi di Jalan, Daeng dari bercerita, memulai perjalanannya dari Jalan Pettarani, melintasi berbagai sudut kota, hingga tiba di perempatan Jalan Kumala, Tamalate.

"Dari tadi pagi di-drop di Pettarani," kata Daeng Rau, dengan langkah tertatih-tatih.

Meski semakin jarang mendapat pekerjaan akibat perubahan selera hiburan, semangatnya untuk bertahan tetap tinggi untuk kebutuhan ekonomi keluarga. 

“Ini yang saya bisa lakukan, meskipun susah,” ujarnya. 

Bagi Daeng Rau, meski dunia berubah, memberi keceriaan tetap menjadi tujuan hidupnya.

Kisahnya menginspirasi tentang ketekunan, pengorbanan, dan kerja keras yang tak kenal lelah, meskipun tantangan hidup terus datang.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved