Tamsil Linrung Minta Status Sekolah Unggulan di Sulsel Dievaluasi
Tamsil Linrung minta Pemprov Sulsel evaluasi status sekolah unggulan. Ia khawatir kebijakan ini timbulkan ketimpangan sosial.
Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB) di Sulawesi Selatan dinilai perlu ditinjau ulang, terutama terkait penerapan status persiapan unggulan pada sejumlah sekolah.
Empat SMA di Sulsel berstatus unggulan, yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 5, dan SMAN 17 Makassar.
Wakil Ketua DPD RI, Tamsil Linrung, menyebut kebijakan tersebut berpotensi menimbulkan ketimpangan sosial.
“(Harus) dievaluasi, supaya jangan melahirkan ketimpangan sosial ya,” ujar Tamsil saat berkunjung ke SMA 17 Makassar, Senin (15/9/2025).
Menurutnya, pendidikan harus diberikan secara merata karena merupakan hak dasar yang wajib dijamin pemerintah.
Kehadiran sekolah unggulan membuat siswa berebut masuk, sementara sekolah lain terpinggirkan.
“Kalau secara khusus nanti akan berlarian lagi ke situ semua. Lebih baik dorong saja ke sekolah swasta yang melakukan itu,” lanjutnya.
Tamsil Pertanyakan Indikator Sekolah Unggulan
Tamsil juga mempertanyakan indikator penetapan status unggulan.
Ia menolak jika status tersebut diberikan tanpa dasar yang jelas.
“Ini sekolah unggulan harus dievaluasi. Karena begini, sekolah itu unggul karena apa? Sekolah itu unggul karena bibitnya memang unggul atau anak orang bodoh yang dia masukkan di situ kemudian menjadi berkualitas,” ujarnya.
Saat SPMB lalu, keempat sekolah tersebut hanya menerima siswa melalui jalur prestasi berdasarkan Tes Potensi Akademik (TPA).
Jalur domisili, afirmasi, dan perpindahan orang tua tidak dibuka.
Kebijakan ini dinilai bertentangan dengan prinsip penerimaan inklusif.
Sekolah Akui Status Masih Persiapan Unggulan
Plt Kepala SMA 17 Makassar, Nur Laely Basir, menjelaskan sistem penerimaan awalnya belum menetapkan status persiapan unggulan.
Keputusan tersebut muncul di tengah proses penerimaan.
Ia menyebut motivasi Sulsel adalah membentuk sekolah unggulan seperti di Jakarta.
“Nomenklatur kita masih sekolah persiapan unggulan, belum unggulan. Kami harus berbenah sampai titik yang ditetapkan Pak Gubernur,” ujar Nur Laely.
Pembenahan dilakukan dari sisi tenaga pendidik, kurikulum, hingga fasilitas. (*)
Siswa SMP di Pinrang Ngaku Dilecehkan Oknum Guru, Sekolah Minta Maaf dan Nonaktifkan Pelaku |
![]() |
---|
Edukasi Safety Riding Asmo Sulsel Meriahkan Anniversary ke-2 DTeam Makassar |
![]() |
---|
Unibos dan Poltekbos Sambut 4.891 Mahasiswa Baru, Termasuk 20 Mahasiswa Asing |
![]() |
---|
Pasca 29 Agustus, Wali Kota Pastikan Makassar Aman dan Terkendali |
![]() |
---|
Sarasehan AJI di Festival Media 2025: Dorong Liputan Indepth dan Perkuat Jejaring Alternatif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.