Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pengakuan Petugas SPBU di Barru Kerap Terima Uang Palsu dari Konsumen, Kini Tak Mau Lagi Kecolongan

Petugas SPBU di Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru kerap menerima uang palsu dari warga yang hendak mengisi BBM.

Penulis: Darullah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/DARULLAH
Suasana SPBU Siawung, Jl Sultan Hasanuddin, Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Selasa (14/1/2025). 

TRIBUN-TIMUR.COM, BARRU - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Siawung memperketat pemeriksaan usai marak peredaran uang palsu di Sulawesi Selatan (Sulsel).

Terlebih, petugas SPBU yang berlokasi di Jl Sultan Hasanuddin, Desa Siawung, Kecamatan Barru, Kabupaten Barru ini kerap menerima uang palsu dari warga yang hendak isi BBM.

Petugas SPBU inisial AD menuturkan saat ini operator dibekali alat money detector untuk mengecek keaslian uang Rupiah.

Setiap uang yang diterima dari warga di-scan terlebih dahulu.

"Sekarang kita tidak mau lagi kecolongan. Makanya setiap uang yang diserahkan oleh para pembeli BBM di sini, kami langsung scan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengisian bahan bakar," kata AD, Selasa (14/1/2025).

Menurutnya uang palsu yang kerap terdeteksi yaitu pecahan 100 ribu dan 50 ribu. 

"Apabila uang palsu tersebut terdeteksi melalui money detector yang kita miliki, maka uang itu kita kembalikan kepada pemilik," bebernya.

"Biasanya setelah uang palsu itu kita kembalikan, maka ada dari pembeli BBM itu yang langsung merobek uang tersebut," lanjutnya.

Dengan begini, kata dia, uang palsu tidak bisa lolos di SPBU Siawung.

Cara Bedakan Uang Rupiah Kertas Palsu dan Asli

Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) Ricky Satria, memaparkan ada beberapa cara untuk mengecek keaslian uang, bukan hanya di UV.

“Jadi bukan hanya di UV, banyak cara untuk cek keaslian uang,” kata Ricky, saat dihubungi Tribun-Timur.com, belum lama ini.

Secara umum, ciri-ciri keaslian uang rupiah dapat dilakukan melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang). 

Cara membedakan uang asli dan palsu dengan cara diraba dan diterawang adalah:

- Diraba

Uang asli memiliki tekstur yang lebih kasar dan tebal, terutama pada gambar utama, angka nominal, lambang negara, frasa 'Negara Kesatuan Republik Indonesia', dan tulisan 'Bank Indonesia'.

Uang palsu umumnya tidak memiliki cetakan kasar, dan semua bagian cetakan terasa sama halusnya. 

- Diterawang

Uang asli memiliki tanda air berupa logo BI yang akan terlihat jelas jika diterawang ke arah cahaya.

Di bagian dalamnya terdapat ornamen tertentu, seperti gambar pahlawan atau logo BI yang saling mengisi.

Uang palsu mungkin saja memiliki watermark, tetapi ornamennya tidak ada jika diterawang. 

Selain diraba dan diterawang, cara lain untuk membedakan uang asli dan palsu adalah dengan melihatnya: 

- Perhatikan warna uang, kejelasan gambar, dan hologram pada uang kertas.

Uang asli memiliki detail yang tajam dan tidak buram. 

- Perhatikan perisai logo BI pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, dan Rp 20.000. 

- Cari angka berubah warna yang tersembunyi pada pecahan Rp 100.000, Rp 50.000, Rp 20.000, dan Rp 10.000. 

Untuk menghindari uang palsu, Anda bisa melakukan beberapa hal, seperti: 

- Teliti uang yang diterima dengan cara 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).

- Transaksi di tempat dengan pencahayaan yang baik.

- Lakukan penukaran uang di tempat yang resmi.

- Melakukan pembayaran secara nontunai.(*)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved