Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unhas

28 Mahasiswa Unhas Resmi KKN di Malaysia, Ajar Anak-anak TKI

Sebanyak 28 mahasiswa Unhas resmi menjalankan KKN Internasional di Malaysia untuk mengajar anak-anak TKI. Program berlangsung selama 29 hari.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Sukmawati Ibrahim
ist
Penerimaan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dari Unhas di Aula Kantor KBRI Malaysia, Kuala Lumpur pada Selasa (14/1/2025). Sebanyak 28 mahasiswa Unhas akan menjalankan KKN di Malaysia selama 29 hari. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Malaysia secara resmi menerima peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dari Universitas Hasanuddin (Unhas).

Acara penerimaan berlangsung di Aula Kantor KBRI Malaysia, Kuala Lumpur pada Selasa (14/1/2025).

Rombongan yang berjumlah 28 mahasiswa ini akan menjalankan KKN di Malaysia selama 29 hari.

Mereka didampingi oleh Kepala Sub-Direktorat Pendidikan Berbasis Pengabdian Masyarakat, Dr Syarifuddin Mabe Parenreng, dan Nosakros Arya, selaku dosen pendamping kegiatan.

Rombongan ini diterima langsung Atase Pendidikan KBRI Malaysia Prof Muhammad Firdaus, didampingi Koordinator Penghubung PKBM PNF KBRI Kuala Lumpur, yang juga mengatur kedatangan rombongan KKN ke KBRI Malaysia Shohenuddin.

Atase Pendidikan KBRI Malaysia Prof Muhammad Firdaus mengapresiasi inisiatif Unhas yang mengirimkan mahasiswa untuk berkontribusi dalam pendidikan di Malaysia.

Ia mengingatkan para peserta untuk tidak hanya fokus pada pengajaran calistung (baca, tulis, hitung) kepada anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI), tetapi juga mengenalkan lebih jauh tentang Indonesia.

“Mahasiswa harus memperkenalkan Indonesia mulai dari letak geografis, budaya, hingga lagu-lagu nasional perjuangan Indonesia. Ini adalah cara kita menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan rasa cinta Tanah Air kepada generasi muda di luar negeri,” katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (14/1/2025).

Prof Muhammad Firdaus juga menekankan pentingnya menyampaikan isu perlindungan pekerja migran.

“Sebanyak 40 persen dari pekerja Indonesia di dunia berada di Malaysia. Pendidikan dan budaya menjadi jalan untuk memutus rantai kemiskinan, sehingga mahasiswa memiliki peran strategis dalam mengedukasi anak-anak TKI,” tambahnya.

Acara ini merupakan tindak lanjut penandatanganan Implementing Agreement (IA) antara Unhas dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL) yang telah dilakukan pada hari yang sama.

Peserta KKN akan ditempatkan pada delapan sanggar belajar yang tersebar di Kuala Lumpur di bawah pengelolaan SIKL.

Dalam pelaksanaannya, mahasiswa tidak hanya mengajar, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme melalui pendidikan.

Kepala Sub-Direktorat Pendidikan Berbasis Pengabdian Masyarakat, Dr Syarifuddin Mabe Parenreng mengatakan bahwa program ini sejalan dengan harapan Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas Prof. Muhammad Ruslin.

“Mahasiswa diharapkan mampu menciptakan program kerja berbasis kebutuhan masyarakat, memahami potret masalah global, dan menghasilkan solusi yang dapat direkomendasikan sebagai kebijakan untuk isu-isu pendidikan anak-anak migran,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved