Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Program Makan Bergizi Gratis Mulai Meluas di Makassar, Sasar 218.042 Siswa

Pelaksanaan program ini masih dalam pengawasan langsung dari Badan Gizi Nasional, dengan anggaran yang saat ini masih dialokasikan oleh pemerintah

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM/FAQIH IMTIYAAZ
Suasana siswi SMA 10 Makassar menyantap paket makan bergizi gratis, Senin (6/1/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto kini sudah mulai dijalankan.

Sejak pekan lalu, beberapa sekolah di Makassar telah memulai uji coba pemberian makan bergizi gratis, dan uji coba tahap kedua akan dilaksanakan di Kecamatan Biringkanaya mulai Senin (13/1/2025).

Pelaksanaan program ini masih dalam pengawasan langsung dari Badan Gizi Nasional, dengan anggaran yang saat ini masih dialokasikan oleh pemerintah pusat.

Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan, Prof. Fadjry Djufry, menjelaskan bahwa pemerintah daerah sedang menghitung skema anggaran untuk program ini. Di masa depan, diharapkan anggaran dari pemerintah provinsi serta kabupaten/kota turut dilibatkan.

“Terkait dengan program makan bergizi gratis, saat ini kepala daerah sedang menilai seberapa besar anggaran yang bisa dibagi antara provinsi dan kabupaten/kota,” kata Prof. Fadjry di Kantor Gubernur Sulsel. Ia menegaskan bahwa pelaksanaan program ini akan terus berlangsung di berbagai titik di Sulawesi Selatan.

Sebelumnya, Plh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Nielma Palamba, menyampaikan bahwa pada tahap kedua program MBG akan mencakup satu kecamatan tambahan, yakni Kecamatan Biringkanaya, dengan tujuh sekolah yang menjadi sasaran.

Di antaranya adalah SMP Negeri 25, SMPN 14, dan SMPN 16, serta beberapa sekolah dasar seperti SD Kalangtubung 1, SD Kalangtubung 2, SD Pajjaiang, dan SDN Sudiang.

Nielma menambahkan bahwa program MBG ini akan diperluas secara bertahap ke seluruh sekolah di Makassar, mencakup sekitar 218.042 siswa dari jenjang TK, SD, dan SMP.

"Kami sedang mengatur mobilisasi pengantaran dan proses dapur umum untuk mendukung pelaksanaan program ini," ujarnya.

Berdasarkan pengamatannya di SD Cendrawasih, Nielma menyatakan bahwa anak-anak sangat antusias dengan program ini.

Selain itu, orang tua juga merasa terbantu karena selain menghemat uang jajan, mereka tidak lagi perlu menyiapkan makanan untuk anak-anak yang kini bisa berangkat sekolah lebih cepat.

Nielma juga mengungkapkan bahwa menu yang disajikan dalam program MBG sudah sesuai dengan standar gizi dan cukup bervariasi setiap harinya.

Meski demikian, ia mengingatkan orang tua untuk terus membiasakan anak-anak mereka mengonsumsi sayuran sebagai bagian dari pola makan sehat.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved