Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Kantor Dinas Pendidikan Terbakar

Komputer dan Dokumen di Ruangan Keuangan Dinas Pendidikan Makassar Hangus Dilalap Api

Ada tiga ruangan di kantor Dinas Pendidikan Makassar dilalap api yaitu ruangan keuangan, perencanaan, dan aula.

Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM / MUSLIMIN EMBA
Kantor Dinas Pendidikan Makassar pasca terbakar. Seluruh komputer dan dokumen di ruangan keuangan hangus dilalap api. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Komputer dan dokumen penting di kantor Dinas Pendidikan Makassar hangus dilalap api, Sabtu (11/1/2025)

Kantor Dinas Pendidikan Makassar berada di Jl Anggrek, Kecamatan Panakkukang.

Ada tiga ruangan dilalap api yaitu ruangan keuangan, perencanaan, dan aula.

Petugas Keamanan Disdik Makassar,  Hasrul mengatakan, ruangan paling parah yaitu ruangan keuangan.

Seluruh aset seperti komputer dan dokumen hangus dilalap api.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kantor Dinas Pendidikan Makassar Terbakar

Ruangan keuangan terdapat data guru khususnya penerima sertifikasi di Makassar.

"Kalau di aula, ada alat sound sistem sama kursi semua ikut terbakar," sambungnya.

Kebakaran juga menghanguskan tujuh unit motor.

Motor itu merupakan aset Dinas Pendidikan Kota Makassar.

"Motor dinas semua itu yang tujuh terbakar, motor yang sudah dikembalikan oleh pegawai pensiun," ujarnya.

Kini lokasi kebakaran telah dipasangi garis polisi.

Terlihat juga sejumlah penyidik Polrestabes Makassar memantau lokasi saat Tim Laboratorium Forensik (Labfor) melakukan olah TKP.

Muhyiddin ke Lokasi saat Kebakaran

Muhyiddin mendatangi kantor Dinas Pendidikan Makassar saat terjadi kebakaran.

Padahal Muhiyiddin sudah dicopot menjabat Kepala Dinas Pendidikan Makassar.

Muhyidin dicopot 12 hari lalu sebagai Kadis Pendidikan.

Saat berada di lokasi, ia mengenakan baju jubah Arab hitam, mengkilap.

Muhyiddin mengaku, mengetahui peristiwa ini setelah mendapat telepon dari teman kantornya.

"Tadi jam 02.39 Wita saya ditelpon oleh teman-teman bahwa kantor kebakaran. Jadi saya langsung pakaian dan lari ke sini," kata Muhyiddin.

Setibanya di lokasi, Muhyiddin mendapati kobaran api sudah membesar.

"Ternyata kalau kita lihat aula ini sudah habis. Yang jelas barang-barang yang ada di dalam belum bisa kita inventarisir apa-apa yang rusak," ujarnya.

Ia belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran.

Namun ia mendapatkan informasi bahwa sebelum api membesar, terdapat asap kecil di bagian atap.

Dua Alasan Danny Pomanto Copot Muhyiddin

Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, dibuat geram oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar, Muhyiddin.

Danny mencatat dua kesalahan diperbuat oleh mantan Kepala Dinas Sosial Makassar tersebut.

Pertama, Muhyiddin melakukan ibadah umrah ke Tanah Suci Mekkah tanpa izin darinya.

Sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya pejabat eselon II, ia harus mendapatkan izin dari pejabat pembina kepegawaian (PPK) jika hendak melakukan perjalanan ke luar negeri atau mengambil cuti.

"Kadis Pendidikan pergi (umrah), tadinya dia bilang tidak perlu izin wali kota, kan luar biasa itu. Pj Sekda juga pergi. Dia WA saya, saya bilang oke saya kasih izin, tapi ternyata dia sudah pergi ke sana, kan tidak sopan. Itu tidak sopan," ungkap Danny Pomanto dalam wawancara di Kantor Wali Kota Makassar, Jl Ahmad Yani, Senin (30/12/2024).

Danny menegaskan, pada akhir tahun seperti ini banyak pekerjaan harus dituntaskan oleh OPD, terutama kepala dinas.

Akibatnya, berkas pencairan anggaran untuk program-program harus diselesaikan di Dinas Pendidikan menjadi terhambat.

Selain itu, ada satu kesalahan lainnya membuat Danny semakin geram dengan Muhyiddin.

Danny mengatakan bahwa Muhyiddin diduga tidak netral saat pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak.

"Sanksi berat, Muhyiddin ada dua (kesalahan), netralitas (melanggar) dan pergi tanpa izin," ujarnya.

Danny berharap ada evaluasi bagi mereka yang melanggar aturan.

"Saya evaluasi saja, terserah pusat terima atau tidak," tuturnya.

Diketahui, Wali Kota Makassar, Danny Pomanto, telah melayangkan surat panggilan pemeriksaan kepada Muhyiddin.

Pemanggilan tersebut berdasarkan rekomendasi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) atas pelanggaran netralitas yang dilakukan Muhyiddin.

Muhyiddin dijadwalkan untuk diperiksa hari ini, namun karena sedang bepergian, pemeriksaannya dijadwalkan kembali pada Januari 2025 mendatang.

Selain Muhyiddin, ada dua pejabat lainnya yang dipanggil, juga terkait dengan pelanggaran netralitas.

Mereka adalah Kepala Dinas Perdagangan, Arlin Ariesta, dan Lurah Lae-lae.

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved