Wawancara Eksklusif Tribun Timur
Misi Dokter Andi Adriana di Ajang Puteri Indonesia 2025: Bawa Falsafah Siri Na Pacce
Andi Adriana Noviyanti Andi Rumpang terpilih sebagai Puteri Indonesia Sulsel 2025. Otomatis akan mewakili Sulsel di ajang Puteri Indonesia 2025.
Penulis: Hasriyani Latif | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Dokter Andi Adriana Noviyanti Andi Rumpang akan mewakili Sulawesi Selatan (Sulsel) ke ajang kontes kecantikan Puteri Indonesia 2025.
Perempuan asal Kabupaten Wajo ini berhasil terpilih sebagai Puteri Indonesia Sulsel 2025.
Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia Sulsel 2025 dilaksanakan di Gedung Balai Manunggal Makassar pada Sabtu (21/12/2024) malam.
Dalam Podcast Ngobrol Virtual Tribun Timur edisi Kamis (9/1/2025), dr Adiana membagi cerita terkait persiapannya beradu di tingkat nasional.
Dipandu Host Fiorena Jieretno, berikut petikan wawancaranya:
Sejak kapan terjun ke dunia fesyen?
Tahun 2017 saya mendapat kepercayaan menjadi Top Model Sulsel. Kemudian berlanjut di 2019 maju ke nasional mewakili Miss Indonesia Sulsel dan sekarang jadi Putri Indonesia Sulsel. Sempat ada jeda karena saya juga harus fokus pada pendidikan di kedokteran sehingga butuh waktu untuk mempersiapkan ini.
Bagaimana membagi waktu?
Tidak dipungkiri bahwa menjadi mahasiswa kedokteran jadwalnya sangat padat. Itu alasan kenapa saya tidak berani terjun ke fesyen tahun 2016. Tahun 2017 saya mempelajari bagaimana time management pendidikan dan fesyen. Saya terjun ke fesyen juga agar ada hiburan, ingin mempelajari hal-hal diluar kedokteran. Saya ingin beradaptasi dengan beberapa lingkungan, aspek. Prinsip saya, jika saya jadi dokter saya tidak ingin jadi dokter yang itu-itu saja. Saya ingin berbeda dari dokter lainnya.
Motivasi Anda ke dunia fesyen?
Panutan saya Ariska Putri Pertiwi yang juga seorang dokter yang jadi Miss Grand International 2026. Lalu Kevin Liliana Miss International 2017. Tetapi secara pribadi saya ingin mengimprove kemampuan diri. Semenjak jadi dokter saya melihat banyak masalah-masalah kesehatan yang tidak terpublish. Maka dari itu Yayasan Putri Indonesia merupakan platform besar saya harap dengan ajang ini saya mampu berdampak ke banyak orang.
Contoh masalahnya?
Sebenarnya sudah terpublish, seperti stunting tapi prevalensinya juga masih tinggi. Sebagai dokter, saya tidak hanya menjadi seorang akademisi tetapi saya harap mampu jadi inspirator, agen perubahan, juga duta budaya.
Dukungan dari Pemkab Wajo?
Sebelum melangkah ke pemilihan Puteri Indonesia Sulsel, saya sudah 'mappatabe' dengan Pj Bupati didampingi kepala Dinas Pariwisata setempat. Alhamdulillah saya didukung dan mereka memberikan saya beberapa bekal melaju ke pemilihan ini.
Bagaimana dengan keluarga?
Alhamdulillah keluarga inti mendukung saya untuk terjun ke fesyen. Itulah yang membuat saya hingga bisa sampai tahap ini.
Paling berkesan selama pemilihan?
Dapat teman baru, dapat keluarga baru. Yang paling berkesan di Crowning Moment, saya tidak menyangka bisa sampai di tahap ini.
Tantangan terbesar?
Melawan diri sendiri. Melawan rasa malas.
Apa saja penilaiannya?
Banyak aspek dinilai di Puteri Indonesia. Tapi saat ini yang jadi fokus saya adalah public speaking, kemampuan catwalk, dan Bahasa Inggris.
Isu yang dibawa?
Fokus saya isu Kesehatan, yakni stunting. Karena melihat prevalensinya masih inggi di Indonesia, terkhusus Sulsel. Karenanya saya kan sosialisasi dan edukasi ke anak-anak dan orang tua yang membutuhkan seputar penanganan dan pencegahan stunting.
Bidang sosial?
Ada dua indikator penting dalam negara, kesehatan dan pendidikan. Karenanya isu sosial yang akan saya angkat adalah pendidikan. Bagaimana membantu pemerintah dalam menjalankan program pemerataan pendidikan.
Persiapan ke tingkat nasional?
Saya tentu akan berdiskusi dengan Yayasan dan keluarga. Seiring dengan itu saya juga mempersiapkan mental.
Tips membagi waktu?
Jadwal jaga dokter fleksibel. Saya memang membuat schedule kapan jadwal jaga di rumah sakit/klinik, me time, lalu visit/audiensi Yayasan. Yang penting kita harus tahu apa yang jadi prioritas.
Bakat yang akan ditampilkan?
Bernyanyi.
Persiapan saat ini?
Maju ke tingkat nasional, saya akan membawakan Sulsel Rumah Kita. Ini program terbaru pemerintah. Saya akan memperkenalkan tentang budaya Sulsel yang menjadi falsafah hidup masyarakat Bugis Makassar, yakni Siri Na Pacce (rasa malu dan empati).
Harapan terbesar?
Menjadi Puteri Indonesia selain memberikan impact yang baik, saya akan mengharumkan Sulsel, memperkenalkan budayanya dan ingin menunjukkan Sulsel 'Bisa Tonji (bisa juga)'.(*)
Andi Adriana Noviyanti Andi Rumpang
Puteri Indonesia 2025
Puteri Indonesia Sulsel 2025
Sulsel
Siri Na Pacce
Wawancara Eksklusif Tribun Timur
Ngobrol Virtual Tribun Timur
Cerdas Kendalikan Hama: Ingat, Tikus Itu Cerdas dan Adaptif |
![]() |
---|
Pesan Waisak 2025: Kendalikan Tiga Akar Kejahatan |
![]() |
---|
Cerita Herdianto Marzuki Ketua DPRD Morowali, Alumnus UMI Pilih Ngekos 2 Periode |
![]() |
---|
Kunci Haji Mabrur: Jaga Niat, Pulang Jadi Pribadi Bermanfaat |
![]() |
---|
Aplikasi NITA: Bisa Top Up Kartu hingga Pantau Kondisi Jalan Tol Makassar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.