Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Mantan CEO PSM Pertanyakan Rekam Jejak Kluivert: Apa yang Dia Bangun di Dunia Kepelatihan?

Penunjukan Patrick Kluivert dianggap tergesa-gesa dan kurang didasarkan pada evaluasi menyeluruh terhadap rekam jejak.

Penulis: Erlan Saputra | Editor: Hasriyani Latif
Tribun Timur
Mantan CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Mantan CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) menanggapi keputusan PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai kandidat utama pelatih Timnas Indonesia

Penunjukan Patrick Kluivert dianggap tergesa-gesa dan kurang didasarkan pada evaluasi menyeluruh terhadap rekam jejak serta prestasi sang calon pelatih.

Appi menjelaskan bahwa dalam memilih pelatih, hal utama yang harus diperhatikan adalah apa yang telah dibangun dalam dunia kepelatihan, termasuk rekam jejak dan cerita sukses yang dimiliki.

Track record dan prestasi yang telah dicapai sangat penting untuk dipertimbangkan

Ia juga menegaskan bahwa dalam proses pemilihan pelatih, ada banyak aspek yang harus dievaluasi dengan cermat, dan keputusan tersebut tidak boleh diambil dengan terburu-buru. 

"Saya melihat, kalau kita memilih pelatih tanpa mempertimbangkan hal ini, itu akan menjadi pilihan yang tidak memberikan harapan, karena tidak ada rekam jejak sukses yang jelas," kata Appi kepada wartawan, Jumat (10/1/2025).

Munafri lantas menyoroti minimnya pengalaman Kluivert sebagai pelatih kepala di level internasional.

Terlebih di negara dengan atmosfer sepak bola besar seperti Indonesia. 

"Apa yang dia tahu soal sepak bola Indonesia? Filosofi apa yang dia bawa? Ini harus jelas. Kalau tidak, kita hanya akan mengulang kegagalan," tambahnya.

Oleh karena itu, PSSI seharusnya lebih bijak dalam memilih pelatih yang benar-benar memiliki pengalaman dan prestasi. 

Ia mencontohkan pelatih-pelatih sukses seperti Aliou Cissé yang membawa Senegal berprestasi di kancah dunia. 

"Kita butuh pelatih yang bukan hanya tahu teori, tapi punya bukti nyata bisa membawa tim ke level yang lebih tinggi," katanya.

Ia juga mengingatkan agar PSSI lebih transparan dalam proses pemilihan pelatih baru. 

"Kalau ada tekanan dari pihak tertentu, itu harus diungkapkan secara terbuka. Pelatih kepala akan sangat menentukan arah dan masa depan Timnas," tegas Munafri.

Tagar Kluiverout Trending di Twitter

Nama Patrick Kluivert trending setelah diperkenalkan sebagai pelatih baru Timnas Indonesia, Rabu (8/1/2025).

Patrick Kluivert menggantikan posisi Shin Tae-yong yang dipecat dari Timnas Indonesia.

Tagar #KluivertOut menggema di media sosial X (Twitter).

Timnas Indonesia makin kental aroma Belanda.

Patrick Kluivert membawa dua asisten pelatih dari Belanda yaitu Alex Pastoor dan Denny Landzaat. 

Baca juga: Tiga Pemain Terancam Didepak Setelah Patrick Kluivert Latih Timnas Indonesia, Ada eks PSM Makassar

Tak sedikit netizen Tanah Air mengeluhkan PSSI menunjuk Patrick Kluivert sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia.

Hasilnya di media sosial Twitter, tagar #KluiverOut pun menggema.

Lebih dari 4ribu tagar #KluiverOut dicuitkan di Twitter.

Banyak netizen meragukan kemampuan Patrick Kluivert.

Bahkan tidak hanya KluiverOut, tagar #PSSI, #ErickThohir, #Struick dan #Timnas juga muncul di trending topik pencapaian Twitter Indonesia.

Bukannya tanpa alasan mengapa citra Kluivert sedikit tercoreng di mata pendukung Timnas Indonesia.

Sebab, selama kariernya dia diduga pernah terjebak kasus pengaturan skor dan judi online.

Artinya, ini menjadi tantangan bagi pelatih berusia 48 tahun tersebut, untuk mengubah pandangan miring suporter Timnas Indonesia kepada dirinya, menjadi sosok pahlawan.

Caranya hanya satu, yakni membawa Timnas Indonesia lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

Selain itu, kehadiran Patrick Kluivert bukannya tanpa keuntungan sama sekali bagi Timnas Indonesia.

 Berstatus sebagai legenda timnas Belanda, Kluivert pernah menjadi salah satu striker terbaik dunia di jamannya.

Dengan penunjukan Kluivert sebagai pelatih, harapannya tidak hanya dari segi taktikal yang akan diperbaiki.

Namun juga menyoal lini serang Timnas Indonesia yang sepenuhnya belum diselesaikan secara klinis oleh Shin Tae-yong.

Patrick Kluivert bisa menjadi 'batu asahan' bagi Ragnar Oratmangoen, Rafael Struick, Ramadhan Sananta, Hokky Caraka, dan Dimas Drajad, dalam menajamkan insting mereka mencetak gol.

Tajamnya lini serang Timnas Indonesia otomatis akan berbanding lurus dengan peluang untuk meraih 3 poin di empat pertandingan sisa.

"Kami ingin lolos ke Piala Dunia (2026)," buka Patrick Kluivert kepada De Telegraaf, dilansir Voetbalprimeur.

"Itu tidak mudah di grup yang dihuni Jepang, Australia, China, Arab Saudi, dan Bahrain."

Kendati demikian, pelatih berusia 48 tahun tersebut optimis membawa Timnas Indonesia mengukir sejarah tampil di Piala Dunia 2026.

"Tapi empat pertandingan sebelum akhir, kami punya posisi di tangan kami sendiri. Kami berada di urutan ketiga dan harus finis di dua pertandingan pertama untuk mendapat tiket langsung."

"Finis di peringkat 3 atau 4 juga masih memiliki peluang," pungkas Patrick Kluivert.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved