Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Munafri Arifuddin

Erwin Aksa Dampingi Appi ke Filipina, Pelajari Sistem Pelatihan Keterampilan Terbaik

Munafri Arifuddin (Appi) bersama Erwin Aksa jelajahi Filipina untuk pelajari sistem pelatihan keterampilan yang diakui dunia.

DOK PRIBADI
Appi dan Erwin Aksa mengunjungi Filipina untuk mempelajari sistem pelatihan keterampilan. Peluang ini akan diadopsi di Makassar guna meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemenang Pilwali Makassar 2024, Munafri Arifuddin (Appi), kunjungan ke Filipina, Kamis (9/1/2025).

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari sistem pelatihan keterampilan yang diakui dunia.

Ketua Golkar Makassar ini berkunjung bersama anggota DPR RI, Erwin Aksa, dan tim.

Kunjungan ini bertujuan untuk mengadopsi program pelatihan vokasional dapat diterapkan di Makassar guna meningkatkan kualitas tenaga kerja lokal.

Filipina, dikenal sebagai salah satu negara penghasil tenaga kerja terampil terbesar di dunia, memiliki lembaga pelatihan vokasional bernama TESDA (Technical Education and Skills Development Authority). 

Lembaga ini menjadi fokus kunjungan Appi dan rombongan.

Appi bersama rombongan sengaja terbang ke Filipina karena negara ini memiliki sistem pelatihan keterampilan sangat baik.

Terutama dalam menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan terampil yang diminati di banyak negara.

"Kami memilih Filipina sebagai tujuan karena negara ini dikenal sebagai salah satu pengirim tenaga kerja terampil terbanyak ke berbagai negara di dunia. Tenaga kerja mereka diminati karena profesionalisme, keterampilan, dan kompetensi yang mumpuni," kata Appi.

"Kami berkesempatan mengunjungi pusat pelatihan di sini dan menyaksikan langsung proses pengembangan keterampilan mereka," tambahnya.

Belajar dari TESDA: Sistem Pelatihan Modern

Appi dan tim mendalami berbagai program pelatihan yang ditawarkan oleh TESDA, mencakup keterampilan teknis dan vokasional hingga sertifikasi tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan industri global.

Salah satu yang menarik perhatian adalah kemampuan TESDA dalam mengintegrasikan pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja, termasuk sektor teknologi, perhotelan, dan manufaktur.

“Kami melihat langsung pelatihan teknis seperti teknologi informasi, perhotelan, dan keterampilan lainnya yang menghasilkan tenaga kerja berkualitas. Ini akan menjadi inspirasi bagi kami untuk Makassar,” tambah Appi.

Selain TESDA, rombongan juga mengunjungi Women Training Center (WTC), sebuah lembaga pelatihan fokus pada pengembangan keterampilan dan pemberdayaan perempuan, terutama dari kalangan kurang mampu dan rentan.

Di pusat pelatihan ini, berbagai program tersedia, seperti keterampilan teknis (menjahit, memasak, dan kerajinan), pelatihan bisnis dan wirausaha, komputer dan teknologi informasi, hingga pelatihan kesehatan dan perawatan.

"Saat kunjungan ke TESDA, kami bertemu dengan sejumlah pengusaha dan tuan rumah, termasuk Mylene Somera, selaku Kepala TESDA Women's Center," kata Appi.

"Di sana, kami mengunjungi pusat pelatihan dan peningkatan keterampilan kerja yang sangat inspiratif, dengan berbagai macam program pelatihan yang ditawarkan," lanjutnya.

Appi berharap, dengan diterapkannya program vokasional baru terinspirasi dari Filipina, Makassar bisa menjadi kota yang tidak hanya mencetak tenaga kerja berkualitas, tetapi juga menjadi pusat pelatihan keterampilan di kawasan Indonesia Timur.

"Kami ingin Makassar menjadi contoh kota yang memberikan kesempatan bagi warganya untuk berkembang dan bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.

Berikut tokoh-tokoh mendampingi Munafri Arifuddin dalam kunjungan ke Filipina dan peran mereka:

  • Eki (Ahmad Zaky Amiruddin): CEO PT Kalla Kakao Industri, berperan sebagai pendukung ekosistem wirausaha Indonesia dan investor malaikat untuk startup, seperti Bengkel Mania.
  • Hudli Huduri: Regional Manager Panin Bank untuk wilayah Indonesia Timur dan Ketua Tim Transisi Makassar, berfokus pada pengembangan ekonomi, keuangan, UMKM, dan ketenagakerjaan.
  • Dara Nasution: Anggota Tim Transisi Pemerintahan Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), fokus pada pemberdayaan pemuda dan tata kelola berbasis teknologi. Dara adalah alumni Universitas Oxford dan Universitas Indonesia.
  • Muhammad Taufik: Peneliti dengan keahlian dalam analisis survei, canvassing strategis, dan mobilisasi komunitas. Berperan penting dalam menganalisis perilaku pemilih dan pengembangan strategi kampanye.
  • Muhammad Luthfi: Anggota tim operasional Erwin Aksa, bertanggung jawab atas koordinasi lapangan dan keterlibatan komunitas.(*)

 


 
 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved