Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teman Bus Mamminasata

Fiskal Daerah Terbatas, Iwan Aras Siap Bantu Pemprov Sulsel Bahas Teman Bus di Kemenhub

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras mengaku keputusan Kemenhub memang sudah tertera sejak awal kesepakatan.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Muh Hasim Arfah
tribun timur/faqih imtiyaaz
Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras mengaku keputusan Kemenhub memang sudah tertera sejak awal kesepakatan bahwa subsidi yang diberikan pemerintah pusat hanya stimulan. Kemudian selanjutnya dikelola mandiri pemerintah daerah. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nasib Teman Bus Mamminasata di Sulawesi Selatan (Sulsel) menyita perhatian.

Pasalnya sesuai kesepakatan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hanya bisa memberikan subsidi satu trayek saja.

Trayek 5 dari Kampus Universitas Hasanuddin (Unhas) Tamalanrea ke Fakultas Teknik Unhas Gowa.

Sementara Trayek 1 Mall Panakkukang - Galesong dan Trayek 2 Unhas Tamalanrea - Stasiun Mandai dihentikan.

Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Darmawan Aras mengaku keputusan Kemenhub memang sudah tertera sejak awal kesepakatan bahwa subsidi yang diberikan pemerintah pusat hanya stimulan. Kemudian selanjutnya dikelola mandiri pemerintah daerah.

"Kesepakatannya memang bahwa subsidi itu hanya sampai tahun 2024, dan ditambahkan hanya satu koridor lagi di tahun 2025, karena ini kan memang sifatnya stimulan bagaimana kemudian merangsang masyarakat menggunakan moda transportasi yang kita siapkan," kata Andi Iwan Darmawan Aras kepada Tribun-Timur.com pada Rabu (8/1/2025).

Trayek 1 dan 2 pun dikembalikan ke Pemprov Sulsel untuk melanjutkan subsidi.

Hanya saja, keterbatasan fiskal kini sedang dialami Pemprov Sulsel.

Dishub Sulsel sedang putar otak memikirkan skema untuk mengembalikan jumlah trayek Teman Bus Mamminasata.

Iwan Aras mengaku siap membantu Pemprov Sulsel untuk berbicara dengan Kemenhub.

"Jadi kalau kemampuan fiskal Pemprov agak kurang maksimal, nanti kita coba bicarakan dengan Kementerian Perhubungan kapasitas sebagai wakil dari Sulsel, minta bagaimana ada diskresi untuk Pemprov Sulsel khususnya," tegas Andi Iwan Aras.

Iwan Aras mengaku harus ada kolaborasi antar tingkatan pemerintah dalam melayani masyarakat.

Kolaborasi dari pemerintah pusat, provinsi hingga Kabupaten/kota pun dinantikan dalam situasi seperti ini.

Sebab jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja menurutnya tidak cukup.

"Seharusnya semua jajaran pemerintahan ini mengambil peran di wilayah masing-masing karena tentu kalau APBN juga tidak akan sanggup untuk mengcover seluruhnya di seluruh Indonesia. Harus ada kerja sama yang apik antara Pemprov, Pemkab, dan pemerintah pusat," sambungnya.

Sebelumnya Kepala UPT Transportasi Mamminasata Andi Nur Diyana memastikan Koridor 5 tetap beroperasi normal seperti biasanya.

"Ada 15 unit bus yang beroperasi, tidak ada penambahan," jelas Andi Nur Diyana kepada Tribun-Timur.com pada Minggu (5/1/2025).

Koridor 5 memang menunjukkan peningkatan penumpang signifikan sejak hadir di Agustus lalu.

Di periode Januari - Juli 2024, diketahui hanya ada dua koridor beroperasi.

Koridor 1 melayani Pelabuhan Galesong - Mall Panakkukang dengan load factor 45,67 persen.

Kemudian koridor 2 dari Mall Panakkukang - Bandara Sultan Hasanuddin dengan load factor 22,68 persen.

Pada periode Agustus hingga November 2024, ada rerouting koridor.

Koridor satu tetap Pelabuhan Galesong - Mall Panakkukang dengan load factor meningkat 78,82 persen.

Lalu koridor dua melayani Unhas Tamalanrea - Stasiun Mandai dengan load factor 32,01 persen.

Sementara koridor 5 antara Unhas Tamalanrea - Teknik Unhas Gowa, load factornya diangka 102,33 persen.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved